Perbandingan Kereta Cepat Merah Putih dengan Whoosh: Beda Kecepatannya Masih Misterius

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 18:40 WIB
loading...
Perbandingan Kereta Cepat Merah Putih dengan Whoosh: Beda Kecepatannya Masih Misterius
Perbandingan Kereta Cepat Merah Putih dan Whoosh menghasilkan beberapa perbedaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kereta Cepat Merah Putih jika dibandingkan dengan kereta cepat Whoosh yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi memiliki beberapa perbedaan. Salah satu yang utama adalah produsen.



Kereta cepat Whoosh dibuat oleh CRRC Qingdao Sifang Co Ltd, perusahaan China yang didirikan pada 1990. Pembuatan kereta cepat Whoosh, mulai dari teknologi, SDM, dan juga materialnya berasal dari China.

Sementara, Kereta Cepat Merah Putih rencananya akan dibuat di Tanah Air. Saat ini PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan rangkaian kereta cepat Merah Putih.

Perbandingan Kereta Cepat Merah Putih dan kereta cepat Whoosh juga menghasilkan perbedaan yang lain. Kecepatan kereta, misalnya.

Kereta cepat Whoosh memiliki kecepatan antara 200 km hingga 350 km per jam. Dengan kecepatan itu, waktu antara Jakarta (Halim) hingga ke Bandung (Padalarang) hanya 36 hingga 44 menit saja.

Sedangkan kecepatan si Merah Putih, berdasarkan keterangan PT INKA, didesain dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam. Masih belum jelas, kecepatan yang disebutkan itu, apakah di atas 200 km per jam bisa mencapai 350 km per jam layaknya Whoosh?

Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Proyotyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto menjelaskan, detail kecepatan maksimal kereta cepat buatan dalam negeri belum bisa dirinci. Dia hanya menjelaskan bahwa Kereta Cepat Merah Putih akan memiliki kecepatan maksimal di atas kereta-kereta konvensional yang ada di Indonesia saat ini di kisaran 80 km/jam hingga 120 km/jam.

Dengan asumsi kecepatan tersebut, Agus menuturkan waktu tempuh Jakarta-Surabaya dengan kereta Argo Bromo Anggrek yang dahulu memakan waktu 12 hingga 13 jam, kini dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat.

“Nah dengan kereta cepat ini seandainya nanti diimplementasikan bisa ditempuh dalam waktu 3 jam 40 menit," kata Agus dikutip dari kanal YouTube LPDP RI.

Untuk mendongkrak kecepatan Kereta Cepat Merah Putih diperlukan biaya dan teknologi yang ada saat ini. Pasalnya, jika kecepatannya sama dengan Whoosh maka harus dilakukan pergantian atau membangun rel baru.

Saat ini pihak Ditjen Perkeretaapian baru melakukan pengembangan kereta api biasa menjadi semi-cepat 180 km/jam. Peningkatan ini dilakukan mengingat sebagian besar perlintasan rel Indonesia, termasuk perlintasan rel Jakarta-Surabaya, masih memiliki lebar 1.067 milimeter.

Lebar rel itu berbeda untuk kereta cepat yang minimal memerlukan perlintasan rel selebar 1.435 milimeter. Alhasil, pengembangan dari kereta biasa menuju kereta cepat 350 km/jam sangatlah tinggi karena infrastruktur saat ini masih belum memadai.

Dari sisi desain, kereta cepat Whoosh sudah bisa dilihat dan diamati. Terinspirasi dari komodo, hewan asli Indonesia, tampang Whoosh sangat berkarakter dengan garis-garis tegas antar-lekukan bodi di mocongnya. Dua lampu di kanan-kiri moncongnya bak mata tajam yang menatap. Kereta Whoosh didominasi warna merah dan putih.

Sementara, sosok Kereta Cepat Merah Putih belum tampak secara fisik. Namun dari Youtube LPDP terungkap prototif kereta itu. Sama dengan Whoosh, si Merah Putih juga didominasi warna merah dan putih, sesuai namanya dan melambangkan bendara nasional. Meski sama-sama punya, Moncong kereta cepat Merah Putih terlihat lebih pendek.

Jumlah gerbong Kereta Cepat Merah Putih juga belum terinformasikan secara pasti. Dalam proptotif hanya terlihat 3 hingga 5 gerbong saja. Begitu pula dengan daya angkutnya. Sementara, Whoosh mampu menarik delapan gerbong dan mengangkut penumpang sebanyak 601 orang.



Untuk memastikan semua informasi detail mengenai Kereta Cepat Merah Putih kita harus menunggu hingga tahun 2026.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)