Bos JP Morgan Ingatkan Dunia Hadapi Masa Paling Berbahaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia sedang menghadapi masa yang paling berbahaya dalam beberapa dekade. Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif JP Morgan Chase Jamie Dimon. Para investor khawatir dengan risiko-risiko terhadap perekonomian akibat meningkatnya ketegangan geopolitik global .
Dia mengatakan perang di Ukraina dan Israel dapat menekan harga energi dan makanan, serta perdagangan global.
"Ini mungkin merupakan masa paling berbahaya yang pernah dialami dunia dalam beberapa dekade terakhir," ujar dia dikutip Reuters, Minggu (15/10/2023).
Kekhawatiran tentang bagaimana perang akan mempengaruhi ekonomi juga muncul selama diskusi Citigroup tentang hasil-hasilnya dengan para investor.
"Ada banyak ketidakpastian yang pada akhirnya akan berpengaruh pada bagaimana segala sesuatunya berjalan," ujar Mark Mason, kepala keuangan bank tersebut.
Dimon, yang telah memimpin JP Morgan Chase selama hampir dua dekade, dikenal sebagai sosok yang blak-blakan dalam masalah politik.
"Terorisme dan kebencian tidak memiliki tempat di dunia yang beradab ini, dan seluruh hati kami di JP Morgan Chase turut prihatin kepada semua yang menderita," katanya.
Dia mengatakan perang di Ukraina dan Israel dapat menekan harga energi dan makanan, serta perdagangan global.
"Ini mungkin merupakan masa paling berbahaya yang pernah dialami dunia dalam beberapa dekade terakhir," ujar dia dikutip Reuters, Minggu (15/10/2023).
Kekhawatiran tentang bagaimana perang akan mempengaruhi ekonomi juga muncul selama diskusi Citigroup tentang hasil-hasilnya dengan para investor.
"Ada banyak ketidakpastian yang pada akhirnya akan berpengaruh pada bagaimana segala sesuatunya berjalan," ujar Mark Mason, kepala keuangan bank tersebut.
Dimon, yang telah memimpin JP Morgan Chase selama hampir dua dekade, dikenal sebagai sosok yang blak-blakan dalam masalah politik.
"Terorisme dan kebencian tidak memiliki tempat di dunia yang beradab ini, dan seluruh hati kami di JP Morgan Chase turut prihatin kepada semua yang menderita," katanya.
(nng)