Layanan Digital Bikin Laba OCBC NISP Naik di Saat Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid ternyata menghalangi kinerja Bank OCBC NISP dalam mendulang untung. Buktinya, sepanjang semester I kemarin bank sukses meraup laba sebesar Rp1,6 triliun. Pencapaian itu naik dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,5 triliun.
Kenaikan laba itu, salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan operasional menjadi sebesar Rp1,2 triliun, atau naik sebesar 24% dibanding semester I tahun lalu yang Rp1 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan transaksi valuta asing dan surat berharga.
“Bank OCBC NISP terus bekerja keras agar dapat memberikan dukungan terbaik untuk nasabah dan masyarakat pada situasi pandemi ini. Kami melakukannya dengan memperkuat posisi keuangan bank, menjaga kecukupan modal, ketersediaan pembiayaan dan likuiditas," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Parwati mengatakan, peningkatan pendapatan operasional lainnya sejalan dengan konsistensi perusahaan dalam mendorong nasabah memanfaatkan solusi perbankan digital. Tak ayal, layanan perbankan digital OCBC NISP juga terjadi kenaikan.
"Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan di tengah keterbatasan mobilitas masyarakat mendorong pertumbuhan e-channel Bank OCBC NISP, mulai dari jumlah pengguna, frekuensi transaksi dan nilai transaksi," katanya. ( Baca juga:Dengan Bank Digitalnya, UOB Sesumbar Bisa Bidik 5 Juta Nasabah Baru )
Saat ini, secara keseluruhan nilai transaksi di e-channel Bank OCBC NISP meningkat 69% YoY hingga Juni 2020. Total pengguna internet banking dan ONe Mobile-mobile banking dari Bank OCBC NISP-masing-masing meningkat lebih dari 45% YoY.
"Nilai transaksi di ONe Mobile meningkat dua kali lipat, sementara frekuensinya bertumbuh sebesar 69%,” tambahnya.
Dengan beragam perubahan dan penyesuaian operasional bisnis, Bank OCBC NISP tetap menjalankan fungsi intermediasi. Pada akhir Juni 2020, Bank OCBC NISP menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp135,3 triliun atau tumbuh sebesar 4%. Sementara, penyaluran kredit bank mencapai Rp117,6 triliun.
Di tengah kontraksi ekonomi nasional, Bank OCBC NISP mempertahankan rasio NPL (non-performing loan) net sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Kondisi perekonomian Indonesia yang melambat karena pandemi COVID-19, turut mempengaruhi permintaan kredit.
“Kesehatan keuangan bank masih terjaga pada kuartal II 2020, terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang berada pada level 20,7% dan rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (liquidity coverage ratio) yang mencapai 170,1%” tutup Parwati.
Kenaikan laba itu, salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan operasional menjadi sebesar Rp1,2 triliun, atau naik sebesar 24% dibanding semester I tahun lalu yang Rp1 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan transaksi valuta asing dan surat berharga.
“Bank OCBC NISP terus bekerja keras agar dapat memberikan dukungan terbaik untuk nasabah dan masyarakat pada situasi pandemi ini. Kami melakukannya dengan memperkuat posisi keuangan bank, menjaga kecukupan modal, ketersediaan pembiayaan dan likuiditas," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Parwati mengatakan, peningkatan pendapatan operasional lainnya sejalan dengan konsistensi perusahaan dalam mendorong nasabah memanfaatkan solusi perbankan digital. Tak ayal, layanan perbankan digital OCBC NISP juga terjadi kenaikan.
"Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan di tengah keterbatasan mobilitas masyarakat mendorong pertumbuhan e-channel Bank OCBC NISP, mulai dari jumlah pengguna, frekuensi transaksi dan nilai transaksi," katanya. ( Baca juga:Dengan Bank Digitalnya, UOB Sesumbar Bisa Bidik 5 Juta Nasabah Baru )
Saat ini, secara keseluruhan nilai transaksi di e-channel Bank OCBC NISP meningkat 69% YoY hingga Juni 2020. Total pengguna internet banking dan ONe Mobile-mobile banking dari Bank OCBC NISP-masing-masing meningkat lebih dari 45% YoY.
"Nilai transaksi di ONe Mobile meningkat dua kali lipat, sementara frekuensinya bertumbuh sebesar 69%,” tambahnya.
Dengan beragam perubahan dan penyesuaian operasional bisnis, Bank OCBC NISP tetap menjalankan fungsi intermediasi. Pada akhir Juni 2020, Bank OCBC NISP menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp135,3 triliun atau tumbuh sebesar 4%. Sementara, penyaluran kredit bank mencapai Rp117,6 triliun.
Di tengah kontraksi ekonomi nasional, Bank OCBC NISP mempertahankan rasio NPL (non-performing loan) net sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Kondisi perekonomian Indonesia yang melambat karena pandemi COVID-19, turut mempengaruhi permintaan kredit.
“Kesehatan keuangan bank masih terjaga pada kuartal II 2020, terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang berada pada level 20,7% dan rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (liquidity coverage ratio) yang mencapai 170,1%” tutup Parwati.
(uka)