5 Alasan Penting Mengapa Pengangguran di Indonesia Harus Diturunkan

Rabu, 18 Oktober 2023 - 15:31 WIB
loading...
A A A
1. Imobilitas dari segi Geografis
Penyebab pengangguran di Indonesia adalah imobilitas geografis yang berarti sulitnya berpindah dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan. Terkadang, daerah tertinggal dan rumah yang jauh dari lapangan kerja menjadi kendala dalam mencapai impian mereka.
Terbatasnya biaya untuk mengadu nasib ke luar daerah juga bisa menjadi masalah serius bagi pengangguran di Indonesia. Oleh karena itu, pemerataan kesempatan kerja sangat diperlukan. Diperlukan solusi untuk mengatasi pengangguran jika terhalang seperti imobilitas geografis,

2. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja
Penyebab pengangguran di Indonesia adalah ketidakseimbangan antara lapangan kerja dan jumlah tenaga kerja yang terus meningkat setiap tahunnya. Persaingan yang ketat antara freshgraduate dengan orang-orang berpengalaman telah memunculkan fenomena baru: ketimpangan inilah yang terjadi.
Mahasiswa dan lulusan magister semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia sedikit dan tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat tersebut.
Ledakan jumlah penduduk di Indonesia mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia dengan banyaknya pengangguran lulusan muda yang menunggu pekerjaan.

3. Perubahan dari Struktural Perekonomian
Perubahan kebijakan seperti upah minimum akan mengubah jumlah pekerja yang dapat dibayar oleh perusahaan. Perubahan inilah yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran yang tidak bisa dihindari di Indonesia.

4. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi menjadi penyebab pengangguran di Indonesia. Hal ini bisa terjadi ketika komputer atau robot seperti bot berbasis AI menggantikan pekerja asli. Sebagian besar pekerja tersebut memerlukan pelatihan tambahan sebelum mereka dapat menguasai pekerjaan baru di bidangnya. Penyebab pengangguran di Indonesia ini masih bisa diatasi jika calon pekerja mempunyai semangat belajar.

5. Pekerja Baru Memasuki Dunia Kerja
Penyebab pengangguran di Indonesia terjadi ketika tenaga kerja baru masuk ke dalam angkatan kerja. Ini termasuk siswa yang lulus dari sekolah menengah, perguruan tinggi, atau program pascasarjana. Mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan kualifikasi baru mereka. Hal inilah yang menjadi penyebab generasi muda Indonesia menganggur.
Solusi perlu dihadirkan untuk mengusahakan turunnya angka pengangguran. Kita bisa ambil contoh dari program gagasan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah di masa kepemimpinan mantan gubernur Jawa Tengah dua periode yang bakal menjadi Calon Presiden 2024 nanti, yaitu Ganjar Pranowo.

Program SMKN gratis ini diluncurkan Ganjar pada tahun 2014. Hingga saat ini, SMKN Jateng telah memiliki 1.837 lulusan. Wisudawan tersebut meliputi tiga SMK Jateng, yaitu SMK Jateng Semarang sebanyak 825 wisudawan, SMK Jateng Pati sebanyak 336 wisudawan, dan SMK Jateng Purbalingga sebanyak 676 wisudawan.

Tahun ini, SMK Jawa Tengah meluluskan 258 siswa di angkatan ke-tujuh yang tersebar di tiga kampus. Hingga 70 persen lulusan telah berintegrasi ke dunia kerja. Rinciannya, 113 wisudawan diterima bekerja, 22 wisudawan diterima kuliah, 35 wisudawan kursus bahasa Jepang untuk bekerja dan belajar di Jepang dan 10 wisudawan kursus belajar bahasa Jerman.



Tak berhenti di tiga sekolah, Ganjar menambah 15 SMK semiboarding di 15 kabupaten yang menerima siswa unggul dari keluarga tidak mampu. Terdapat 15 sekolah yang disebut SMK semiboarding karena 30 siswanya yang lulus ujian masuk masih belajar dengan siswa reguler meski di asrama.

Program SMKN gratis di Jawa Tengah (Jateng) yang dicanangkan calon presiden Ganjar Pranowo kemungkinan besar bisa diterapkan secara nasional. Pengamat pendidikan Doni Koesoema menyarankan agar calon presiden Ganjar mengevaluasi terlebih dahulu seluruh SMK di Indonesia jika menang pada 2024.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)