IHSG Diprediksi Bergerak Flat, Cermati 9 Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini diperkirakan bergerak flat, setelah awal pekan kemarin berakhir positif. Menurut Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, bursa saham dalam negeri yang kembali terkonsolidasi pasca tekanan jual pada akhir pekan membuat kembali terlihat tertahan pada support MA50 (5785) dan mencoba whipsaw pada level bullish trend jangka panjang (5.800)
Ia menambahkan Indikator Stochastic berpola dead-cross pasca tekanan jual yang cukup signifikan terlihat di akhir pekan lalu. Namun momentum pergerakan IHSG cenderung flat pada oscillator tengah. "Dengan demikian percobaan penguatan masih berpeluang besar dengan range pergerakan 5.785-5.850," ujar Lanjar kepada SINDOnews, Selasa (15/8/2017).
Sementara saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Selain itu ada juga saham lain yang patut menjadi pertimbangan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) , LPPF hingga UNVR.
Di sisi lain, kemarin bursa saham di Asia ditutup mixed dimana Nikkei (-0.98%) dan Topix (-1.12%) melemah setelah dibuka kembali pasca libur akhir pekan lalu, meskipun pertumbuhan kuartalan Jepang di atas ekpektasi dan mencerminkan permintaan domestik yang lebih tinggi. Sedangkan Indeks saham Hang Seng (+1.36%), CSI300 (+1.30%), Kospi (+0.63%), STI (+0.88%), KLSE (+0.23%) dan IHSG (+0.61%) menguat setelah mengalami aksi jual pada akhir pekan lalu akibat memanasnya tensi Korea Utara dengan AS.
Asset haven diwarnai aksi profit taking dimana Gold Spot (-0,58%) turun pada perdagangan hari ini. Mengikuti mayoritas indeks saham di Asia, IHSG (+0.61%) menguat cukup signifikan sejak awal sesi perdagangan dengan ditutup naik 35,35 poin di level 5801,49 dengan value dan volume yang standart. Aneka Industri (1.11%) memimpin penguatan disusul Industri Dasar (1,08%) dan Property (1,08%).
Data penjualan motor bulan Juli naik signifikan 76,4% dari -26,9% pada periode sebelumnya menjadi salah satu sentimen positif pada pertumbuhan tingkat kemampuan konsumen. Namun dari sisi aliran dana investor asing yang masuk kebursa saham Indonesia masih cenderung net sell dimana tercatat total net sell sebesar Rp298,06 Miliar dengan net sell minus Rp202.45 Miliar pada pasar reguler dan net sell Rp95.62 Miliar.
Indeks saham di Eropa dibuka sangat optimis dimana EuroStoxx (+1,04%), FTSE (+0,58%), DAX (+1,14%) dan CAC40 (+0,91%) menguat signfikan diawal sesi perdagangan. Merendahnya kekhawatiran terhadap perang antara Korea Utara dan AS setelah pejabat AS turun tangan menjadi faktor utama reboundnya mayoritas indeks di Eropa dan tertekannya Treasury dan Asset Haven.
Sentimen selanjutnya akan penuh dengan sentimen dalam negeri yang menurut ekspektasi cukup positif yakni data komposisi Impor yang naik 30,34% dan Ekspor 31,12% serta pertumbuhan pinjaman 9%.
Ia menambahkan Indikator Stochastic berpola dead-cross pasca tekanan jual yang cukup signifikan terlihat di akhir pekan lalu. Namun momentum pergerakan IHSG cenderung flat pada oscillator tengah. "Dengan demikian percobaan penguatan masih berpeluang besar dengan range pergerakan 5.785-5.850," ujar Lanjar kepada SINDOnews, Selasa (15/8/2017).
Sementara saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Selain itu ada juga saham lain yang patut menjadi pertimbangan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) , LPPF hingga UNVR.
Di sisi lain, kemarin bursa saham di Asia ditutup mixed dimana Nikkei (-0.98%) dan Topix (-1.12%) melemah setelah dibuka kembali pasca libur akhir pekan lalu, meskipun pertumbuhan kuartalan Jepang di atas ekpektasi dan mencerminkan permintaan domestik yang lebih tinggi. Sedangkan Indeks saham Hang Seng (+1.36%), CSI300 (+1.30%), Kospi (+0.63%), STI (+0.88%), KLSE (+0.23%) dan IHSG (+0.61%) menguat setelah mengalami aksi jual pada akhir pekan lalu akibat memanasnya tensi Korea Utara dengan AS.
Asset haven diwarnai aksi profit taking dimana Gold Spot (-0,58%) turun pada perdagangan hari ini. Mengikuti mayoritas indeks saham di Asia, IHSG (+0.61%) menguat cukup signifikan sejak awal sesi perdagangan dengan ditutup naik 35,35 poin di level 5801,49 dengan value dan volume yang standart. Aneka Industri (1.11%) memimpin penguatan disusul Industri Dasar (1,08%) dan Property (1,08%).
Data penjualan motor bulan Juli naik signifikan 76,4% dari -26,9% pada periode sebelumnya menjadi salah satu sentimen positif pada pertumbuhan tingkat kemampuan konsumen. Namun dari sisi aliran dana investor asing yang masuk kebursa saham Indonesia masih cenderung net sell dimana tercatat total net sell sebesar Rp298,06 Miliar dengan net sell minus Rp202.45 Miliar pada pasar reguler dan net sell Rp95.62 Miliar.
Indeks saham di Eropa dibuka sangat optimis dimana EuroStoxx (+1,04%), FTSE (+0,58%), DAX (+1,14%) dan CAC40 (+0,91%) menguat signfikan diawal sesi perdagangan. Merendahnya kekhawatiran terhadap perang antara Korea Utara dan AS setelah pejabat AS turun tangan menjadi faktor utama reboundnya mayoritas indeks di Eropa dan tertekannya Treasury dan Asset Haven.
Sentimen selanjutnya akan penuh dengan sentimen dalam negeri yang menurut ekspektasi cukup positif yakni data komposisi Impor yang naik 30,34% dan Ekspor 31,12% serta pertumbuhan pinjaman 9%.
(akr)