Dibayangi Aksi Profit Taking, IHSG Masih Akan Melemah di Awal Agustus 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam sepekan bergerak didorong oleh beberapa saham yang naik dalam indeks LQ45. Namun di penutupan Jumat (29/7), ada profit taking yang membuat bursa saham Indonesia terkoreksi.
CEO and Founder Tiamo Capital, Hendra Martono Liem mengatakan, pelemahan yang terjadi pada Jumat lalu menunjukkan IHSG melakukan perlawanan karena tidak kuat lagi.
"Nah dengan adanya sinyal-sinyal seperti ini, maka kita sudah saatnya mulai panen, karena dari tanggal sekitar 19 Juli kita sudah mendapatkan kenaikan, sekarang sudah waktunya taking profit," ujar Hendra dikutip Minggu (31/7/2022).
Mulainya profit taking membuat IHSG pekan depan, lanjut Hendra, pada hari Senin dan Selasa akan melanjutkan penurunan. "Tapi dengan target yang bisa diperhatikan di 6.666 dan kemudian support keduanya di 6.781," kata Hendra.
Adapun dari sisi fundamental, ketika laporan keuangan semua sudah keluar, saat berita baik keluar maka seperti biasa kata Hendra pasti ada taking profit.
"Kalau melihat dari sikap investor, ini merupakan hal yang luar biasa. Di tengah ketidakpastian, mending kita trading aja, banyak saham yang lapis 2 dan 3 menggeliat bagus seperti ENAK, BIPI hingga FILM malah naik," jelasnya.
Menurut Hendra, ada saham-saham big caps yang naik seperti ASII, namun saat ini direkomendasikan trading jangka pendek saja.
CEO and Founder Tiamo Capital, Hendra Martono Liem mengatakan, pelemahan yang terjadi pada Jumat lalu menunjukkan IHSG melakukan perlawanan karena tidak kuat lagi.
"Nah dengan adanya sinyal-sinyal seperti ini, maka kita sudah saatnya mulai panen, karena dari tanggal sekitar 19 Juli kita sudah mendapatkan kenaikan, sekarang sudah waktunya taking profit," ujar Hendra dikutip Minggu (31/7/2022).
Mulainya profit taking membuat IHSG pekan depan, lanjut Hendra, pada hari Senin dan Selasa akan melanjutkan penurunan. "Tapi dengan target yang bisa diperhatikan di 6.666 dan kemudian support keduanya di 6.781," kata Hendra.
Adapun dari sisi fundamental, ketika laporan keuangan semua sudah keluar, saat berita baik keluar maka seperti biasa kata Hendra pasti ada taking profit.
"Kalau melihat dari sikap investor, ini merupakan hal yang luar biasa. Di tengah ketidakpastian, mending kita trading aja, banyak saham yang lapis 2 dan 3 menggeliat bagus seperti ENAK, BIPI hingga FILM malah naik," jelasnya.
Menurut Hendra, ada saham-saham big caps yang naik seperti ASII, namun saat ini direkomendasikan trading jangka pendek saja.
(akr)