Petani Khawatirkan Gelombang Impor Garam

Rabu, 16 Agustus 2017 - 23:33 WIB
Petani Khawatirkan Gelombang Impor Garam
Petani Khawatirkan Gelombang Impor Garam
A A A
JAKARTA - Petani garam di Jawa Barat dan Jawa Timur tengah gundah. Pasalnya, rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 75 ribu ton, dikhawatirkan menggerus harga garam dalam negeri yang sekarang mencapai titik terbaiknya. Dua perwakilan asosiasi garam tingkat provinsi lantas menyampaikan kekhawatirannya dengan menyambangi ke Jakarta.

Ketua Himpunan Masyakarat Petani Garam (HMPG) Jawa Barat, Edi Ruswandi menyatakan, saat ini para petani garam di Jawa Barat sangat diuntungkan dengan harga garam yang mencapai Rp6.000 per kilogram. Itu merupakan harga terbaik selama dirinya menjadi petani garam.

"Dan harga itu bukan karena pemerintah melakukan intervensi. Namun, lebih disebabkan pasar. Yang mana permintaan cukup banyak dan ketersediaan barang kurang," ujarnya, Rabu (16/8/2017).

Pendapat senada dilontarkan koleganya, Ketua HMPG Jawa Timur, Mohammad Hasan. Menurut pengusaha garam asal Madura, Jawa Timur itu, para petani garam tidak pernah merasakan harga yang menjanjikan seperti saat ini. Sebab, sebelumnya harga garam kisaran Rp900 sampai maksimal Rp4.000 per kilogram.

"Jadi kami khawatir dengan adanya impor. Apalagi impornya sebanyak 75 ribu ton. Kami khawatir harga yang bagus ini tidak akan lama dinikmati para petani," tukasnya.

Karena itu, baik Hasan maupun Edi meminta kepada pemerintah menghentikan impor garam. Karena impor itu akan membuat pata petani garam menderita. Mengingat, sebelum ini produksi garam tidak maksimal karena terkendala cuaca.

"Tetapi kami mendukung dilakukan pengaturan tata niaga garam," pungkas Edi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0048 seconds (0.1#10.140)