Bombardir Gaza, Ekonomi Israel Bergejolak Boncos Lebih Rp300 Triliun

Selasa, 24 Oktober 2023 - 11:19 WIB
loading...
Bombardir Gaza, Ekonomi...
Bank Sentral Israel mengingatkan jika perang terus meluas akan mengancam ekonomi negara tersebut. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Bank Sentral Israel menurunkan proyeksi ekonomi akibat perang berkecamuk dengan Hamas di jalur Gaza menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan negara tersebut. Pemegang kebijakan memutuskan menahan tingkat suku bunga untuk menopang mata uang shekel.

Bank Sentral Israel memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini sebesar 2,3% dan 2,8% pada 2024 turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3%. Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron mengatakan bahwa proyeksi tersebut hanya mengasumsikan konflik terjadi di bagian selatan. Namun jika terus meluas maka akan mempengaruhi estimasi tersebut.

Bersamaan dengan perkiraan baru ini, komite moneter mempertahankan suku bunga acuan di angka 4,75% untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diperkirakan oleh sebagian besar ekonom yang disurvei Bloomberg.



Shekel turun sebanyak 0,15% menjadi 4,0635 per dolar AS, memperpanjang penurunannya menjadi hari ke-11, yang terpanjang sejak 1984. Obligasi dolar bertenor 10 tahun jatuh, sementara credit default swap melonjak ke level tertinggi dalam 11 tahun terakhir.

"Semakin lama dan semakin luas ekonomi yang ditutup, semakin besar dampak ekonomi dari perang," kata Yaron, dikutip dari BNN Bloomberg, Selasa (24/10/2023).

"Jelas jika rentang waktu yang lebih panjang atau lebih pendek dan perkembangan perang ke wilayah-wilayah lain akan mengubah estimasi ini secara substansial."

Israel sedang memperhitungkan biaya ekonomi dari krisis yang mengguncang pasar obligasi hingga valuta asing, dan kehilangan sekitar USD19 miliar atau lebih dari Rp300 triliun dari nilai saham negara itu. Kejatuhan ini telah mendorong intervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank sentral dengan janji untuk menjual sebanyak USD30 miliar untuk mendukung nilai tukar shekel.

Shekel Jadi Prioritas

Prioritas yang muncul menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan menghindari penurunan suku bunga untuk saat ini guna menghindari lebih banyak tekanan pada mata uang tersebut, menyusul 10 kenaikan yang dimulai awal tahun lalu ketika biaya pinjaman resmi mendekati nol.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
Strategi Hilirisasi...
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Dorong Perekonomian Nasional
Indonesia-Prancis Dorong...
Indonesia-Prancis Dorong Kerja Sama Ekonomi, Fokus Investasi dan Teknologi Hijau
Survei LSI: Mayor Teddy...
Survei LSI: Mayor Teddy Menjadi Pejabat Nonekonomi Terpopuler
Apkasi Dorong Pemerintah...
Apkasi Dorong Pemerintah Daerah Optimalkan Potensi Ekonomi Lokal
Kebakaran Marak di Jakarta...
Kebakaran Marak di Jakarta Bisa Ganggu Aktivitas Ekonomi
China Terperangkap dalam...
China Terperangkap dalam Deflasi Terpanjang Sejak Era Mao Zedong, Apa Dampaknya?
Prediksi IMF: Ekonomi...
Prediksi IMF: Ekonomi Global Remang-remang di 2025
EPIC Sale Bukukan Transaksi...
EPIC Sale Bukukan Transaksi Rp14,9 Triliun, Airlangga: Ekonomi Masyarakat Bergerak
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 30: Ketegangan Raka dan Galuh
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
Berita Terkini
THR Lancar dan Aman,...
THR Lancar dan Aman, Kirim Pakai BRImo Aja!
4 menit yang lalu
Bank Aladin dan Nanobank...
Bank Aladin dan Nanobank Syariah Kolaborasi Beri Kemudahan Pendaftaran Haji
13 menit yang lalu
Serapan Bulog Naik 2.000...
Serapan Bulog Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
27 menit yang lalu
Serambi MyPertamina...
Serambi MyPertamina Hadir di Bandara Ngurah Rai, Beri Layanan Gratis bagi Pemudik
1 jam yang lalu
Harga Gas Melonjak Tajam,...
Harga Gas Melonjak Tajam, Pelanggan Non-PGBT Teriak
1 jam yang lalu
Jasa Marga: 1,4 juta...
Jasa Marga: 1,4 juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Saat Puncak Arus Mudik
2 jam yang lalu
Infografis
Kabar 100 Warga Gaza...
Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia Disangkal Kemlu
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved