Sambut IMF-World Bank, Rp5,3 T Dipakai Percantik Destinasi Wisata

Senin, 04 September 2017 - 15:31 WIB
Sambut IMF-World Bank, Rp5,3 T Dipakai Percantik Destinasi Wisata
Sambut IMF-World Bank, Rp5,3 T Dipakai Percantik Destinasi Wisata
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan bahwa pemerintah pusat akan menyiapkan anggaran sekitar Rp5,38 triliun untuk mempercantik tujuh destinasi wisata utama Indonesia. Hal ini merupakan salah satu persiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan IMF-World Bank tahun 2018 mendatang.

(Baca Juga: Jelang Pertemuan IMF-World Bank, Infrastruktur Bali Butuh Rp277 M
Adapun tujuh destinasi wisata tersebut antara lain Bali, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Toraja, dan Banyuwangi. Pemerintah akan memastikan bahwa infrastruktur di wilayah tersebut siap menyambut pertemuan akbar itu.

"Jadi barusan pertemuan itu, kalo pertemuan lalu kita fokus di event nya. Akan ada 7 destinasi termasuk Bali yang ditawarkan. Jadi Bali, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Toraja, dan Banyuwangi. Anggarannya (yang dibutuhkan) Rp5,38 triliun," katanya di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, menegaskan bahwa pembangunan infrastuktur tersebut tidak semata untuk persiapan pertemuan IMF-World Bank. Bahkan, beberapa proyek infrastruktur telah direncanakan sejak 2016.

Namun, momen Annual Meeting IMF-World Bank tersebut akhirnya membuat pemerintah memutuskan untuk mempercepat pengerjaannya. "Kalau 2017 sudah kita mulai berarti perencanaannya sudah dari 2016 kan. Nah karena ada IMF-World Bank mau dipercepat. Nah ini sedang dicarikan anggarannya oleh Kemenkeu," tutur dia.

Menurutnya, yang menjadi fokus Kementerian PUPR adalah perbaikan jalan, pengelolaan sampah, dan penyediaam air bersih. Jika daerah tersebut kotor, maka wisatawan tidak akan tertarik.

"Kalau dari PUPR ya biasa, ada jalan, sampah terutama, pengelolaan sampah dan penyediaan air bersih. Biasanya di daerah pariwisata, kalau kotor malah orang ini kan. Jadi kalau jalan sudah pasti, kemudian untuk pengelolaan sampah dan air bersih," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7787 seconds (0.1#10.140)