Lembaga Keuangan Ini Berkontribusi Mendukung Stabilitas Sektor Keuangan

Jum'at, 15 September 2017 - 00:09 WIB
Lembaga Keuangan Ini Berkontribusi Mendukung Stabilitas Sektor Keuangan
Lembaga Keuangan Ini Berkontribusi Mendukung Stabilitas Sektor Keuangan
A A A
JAKARTA - Lembaga keuangan seperti dari sektor perbankan, asuransi, dan multifinance, telah berkinerja baik dan berkontribusi dalam mendukung program-program pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan.

Atas kontribusi mereka selama ini, Majalah BusinessNews Indonesia kembali mengadakan anugerah kepada industri jasa keuangan di Indonesia pada tahun ini, yang bertajuk TOP Bank, Insurance, dan Multifinance 2017 di Balai Kartini Jakarta.

Ketua Penyelenggara TOP Bank, Insurance, & Multifnance 2017, Lutfi Handayani mengatakan kegiatan ini momentum penting dalam pembangunan perekonomian nasional, khususnya untuk memperkuat kinerja serta stabilitas sistem dan industri keuangan nasional, demi mendorong dan mempercepat pembangunan perekonomian nasional.

"Kami ingin memberi apresiasi kepada industri keuangan dan infrastruktur di Indonesia yang telah berhasil meningkatkan kinerja dan daya saingnya, serta produk dan layanan yang paling banyak mendapatkan rekomendasi dari masyarakat. Juga mendorong industri dan infrastruktur, untuk terus melakukan inovasi dan meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan nasional," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (14/9/2017).

Dari penilaian dan riset yang dilakukan dewan juri ahli selama beberapa bulan dan berlangsung intensif, munculah beberapa perusahaan sebagai pemenang. Antara lain, Bank BRI, BCA BNI, FIFGROUP, Jasa Raharja, Jasindo, MTF.

Ketua Dewan Juri Suryo Danisworo menjelaskan, bahwa pengelolaan industri keuangan harus memperhatikan tren perkembangan bisnis terkini, termasuk skema bisnis Berbagi Ekonomi (Economic Sharing).

Adapun tentang proses penilaian kinerja keuangan, kata Suryo, dilakukan berdasarkan data keuangan 2015-2016, dengan menggunakan metoda Economic Value Added (EVA / Laba Ekonomis Plus).

Untuk penilaian yang digunakan, ada tiga rasio baru yang digunakan. Pertama, EVA Momentum atau Momentum Laba Ekonomis yang berupa selisih laba ekonomis tahun depan dibagi pendapatan tahun ini.

Kedua, efektivitas investasi, yakni selisih laba ekonomis atau EVA tahun depan dibagi investasi berupa aset tetap tahun ini. Rasio ketiga berupa selisih laba ekonomis atau EVA tahun depan dibagi oleh pendapatan operasional tahun ini. Alasan untuk rasio ini adalah untuk mengukur seberapa efektif biaya yang dikeluarkan menghasilkan pertambahan laba ekonomis yang merupakan penanda naiknya nilai perusahaan.

Selain itu, Tim Penilai dan Dewan Juri juga melakukan Market Research ke masyarakat di enam kota besar di Indonesia. Tujuannya untuk mendapatkan indeks persepsi customer terhadap produk dan layanan Perbankan, Asuransi, dan Multifinance.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan saat ini, industri jasa keuangan Indonesia terbilang kokoh. Berdasarkan kesimpulan Rapat Dewan Komisioner OJK di akhir Agustus 2017, risiko pasar industri jasa keuangan terlihat rendah. Persisnya, risiko yang minim terlihat ada di kredit, pasar, dan likuiditas.

Seiring dengan semua perbaikan itu, para pemenang penghargaan diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja keuangan, layanan, dan inovasi. "Dengan demikian, para pemenang itu semakin berperan dalam mendukung stabilitas keuangan dan pembangunan nasional," ucap Suryo.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6412 seconds (0.1#10.140)