The Fed Tahan Suku Bunga di Level Tertinggi 22 Tahun, Ini Pertimbangannya
loading...
A
A
A
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan, data ekonomi dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan perbaikan. Ini adalah "hanya awal dari membangun kepercayaan" bahwa inflasi bergerak menuju targetnya.
Dia mengatakan, bahwa masih ada jalan panjang, dan dia mengerti bahwa inflasi yang tinggi menyebabkan kesulitan karena mengikis daya beli konsumen. Powell juga menyadari kenaikan suku bunga Fed sebelumnya mempengaruhi masyarakat dan bisnis, tetapi tingkat kenaikan harga masih tetap jauh di atas target.
Ini menandakan bahwa bank sentral dapat menunda penurunan suku bunga, karena inflasi saat ini mencapai 3,7% di AS, yang masih di atas target Fed sebesar 2%.
Analis ekonomi independen AS, Peter Jankovskis mengatakan, kepada BBC bahwa kenaikan suku bunga "tidak mengejutkan" dengan "tidak ada dampak langsung pada saham".
Dia menambahkan bahwa "peningkatan imbal hasil obligasi jangka panjang" juga berkontribusi pada keputusan Fed. Imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang adalah indikator utama tentang bagaimana investor memandang kekuatan ekonomi AS.
Dia mengatakan, bahwa masih ada jalan panjang, dan dia mengerti bahwa inflasi yang tinggi menyebabkan kesulitan karena mengikis daya beli konsumen. Powell juga menyadari kenaikan suku bunga Fed sebelumnya mempengaruhi masyarakat dan bisnis, tetapi tingkat kenaikan harga masih tetap jauh di atas target.
Ini menandakan bahwa bank sentral dapat menunda penurunan suku bunga, karena inflasi saat ini mencapai 3,7% di AS, yang masih di atas target Fed sebesar 2%.
Analis ekonomi independen AS, Peter Jankovskis mengatakan, kepada BBC bahwa kenaikan suku bunga "tidak mengejutkan" dengan "tidak ada dampak langsung pada saham".
Dia menambahkan bahwa "peningkatan imbal hasil obligasi jangka panjang" juga berkontribusi pada keputusan Fed. Imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang adalah indikator utama tentang bagaimana investor memandang kekuatan ekonomi AS.
(akr)