Wall Street Berakhir Perkasa Usai Suku Bunga The Fed Ditahan, Nasdaq Melesat 1,6%
loading...
A
A
A
NEW YORK - Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu (1/11/2023) waktu setempat, dengan kenaikan Nasdaq sebesar 1,6%. Hal itu terjadi setelah Federal Reserve AS ( The Fed ) mempertahankan suku bunga tidak berubah dan komentar dari pejabat tinggi memicu optimisme investor.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 221,71 poin atau 0,67% menjadi 33.274,58. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) bertambah 44,06 poin atau 1,05% ke level 4.237,86 dan Nasdaq Composite (.IXIC) meningkat 210,23 poin, atau 1,64% di posisi 13.061,47.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan, para pembuat kebijakan akan mengambil tindakan dengan hati-hati meskipun mereka belum yakin kondisi keuangan cukup membatasi untuk mencapai inflasi serendah yang diinginkan bank sentral.
Perdagangan bervariasi pada awal konferensi pers Powell tetapi indeks ekuitas utama mulai mendapatkan kembali kekuatan setelah sekitar 20 menit, kemudian mencapai sesi tertinggi.
"Hal ini karena pejabat tinggi The Fed 'tidak begitu asertif mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama' seperti yang dia lakukan pada konferensi pers sebelumnya," ungkap Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management, menulis bahwa meskipun masih ada potensi risiko bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi, komentar Powell menunjukkan bahwa "batas kenaikan suku bunga telah menjadi lebih tinggi."
Sedangkan Edward Moya, analis pasar senior di Oanda menulis, bahwa meskipun Powell bersikeras bahwa dia tetap membuka opsi untuk kenaikan suku bunga, "dia tampaknya tidak terlalu meyakinkan."
Di antara 11 sektor utama S&P 500, hanya dua sektor yang melemah dengan sektor energi (.SPNY) turun 0,3% sementara sektor kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) turun tipis 0,06%. Yang memperoleh keuntungan terbesar adalah teknologi informasi sensitif (.SPLRCT), yang naik 2% dan layanan komunikasi (.SPLRCL), yang naik 1,8%.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 221,71 poin atau 0,67% menjadi 33.274,58. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) bertambah 44,06 poin atau 1,05% ke level 4.237,86 dan Nasdaq Composite (.IXIC) meningkat 210,23 poin, atau 1,64% di posisi 13.061,47.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan, para pembuat kebijakan akan mengambil tindakan dengan hati-hati meskipun mereka belum yakin kondisi keuangan cukup membatasi untuk mencapai inflasi serendah yang diinginkan bank sentral.
Perdagangan bervariasi pada awal konferensi pers Powell tetapi indeks ekuitas utama mulai mendapatkan kembali kekuatan setelah sekitar 20 menit, kemudian mencapai sesi tertinggi.
"Hal ini karena pejabat tinggi The Fed 'tidak begitu asertif mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama' seperti yang dia lakukan pada konferensi pers sebelumnya," ungkap Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management, menulis bahwa meskipun masih ada potensi risiko bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi, komentar Powell menunjukkan bahwa "batas kenaikan suku bunga telah menjadi lebih tinggi."
Sedangkan Edward Moya, analis pasar senior di Oanda menulis, bahwa meskipun Powell bersikeras bahwa dia tetap membuka opsi untuk kenaikan suku bunga, "dia tampaknya tidak terlalu meyakinkan."
Di antara 11 sektor utama S&P 500, hanya dua sektor yang melemah dengan sektor energi (.SPNY) turun 0,3% sementara sektor kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) turun tipis 0,06%. Yang memperoleh keuntungan terbesar adalah teknologi informasi sensitif (.SPLRCT), yang naik 2% dan layanan komunikasi (.SPLRCL), yang naik 1,8%.