Beraattt Euy, Perbankan Jadi Tulang Punggung Stabilitas Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyatakan, di masa krisis yang diakibatkan oleh pandemi, perbankan harus melakukan stabilisasi kualitas portfolio dengan tetap berperan sebagai katalis perekonomian.
Ketua Umum Perbanas Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, perbankan bersama dengan institusi jasa keuangan lainnya merupakan tulang punggung utama dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional.
"Maka dari itu adanya restrukturisasi kredit diharapkan dapat menunda pembayaran kewajiban nasabah sampai pulihnya roda perekonomian nasional sehingga usaha nasabah tetap bertahan," ujar Kartika saat konferensi pers virtual di Jakarta Rabu (5/8/2020). ( Baca juga:Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020 )
Untuk mendukung stabilitas perekonomian, perbankan milik pemerintah telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 3,77 juta debitor dengan nilai mencapai Rp441 triliun. Sementara itu, bagi perbankan, khususnya bank-bank pemerintah, telah menyalurkan kredit sebesar Rp43,5 triliun kepada 518 ribu debitur atau sekitar 145% dari total dana yang ditempatkan pemerintah.
Di samping itu, untuk memacu penjaminan kredit modal kerja UMKM, perbankan bekerja sama dengan Askrindo dan Jamkrindo telah mencairkan kredit UMKM sebesar Rp607,8 miliar yang terdiri atas 1.157 debitor. Menurut Kartika, program penjaminan tersebut merupakan salah satu cara perbankan untuk memitigasi risiko kredit di masa pandemi.
Ketua Umum Perbanas Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, perbankan bersama dengan institusi jasa keuangan lainnya merupakan tulang punggung utama dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional.
"Maka dari itu adanya restrukturisasi kredit diharapkan dapat menunda pembayaran kewajiban nasabah sampai pulihnya roda perekonomian nasional sehingga usaha nasabah tetap bertahan," ujar Kartika saat konferensi pers virtual di Jakarta Rabu (5/8/2020). ( Baca juga:Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020 )
Untuk mendukung stabilitas perekonomian, perbankan milik pemerintah telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 3,77 juta debitor dengan nilai mencapai Rp441 triliun. Sementara itu, bagi perbankan, khususnya bank-bank pemerintah, telah menyalurkan kredit sebesar Rp43,5 triliun kepada 518 ribu debitur atau sekitar 145% dari total dana yang ditempatkan pemerintah.
Di samping itu, untuk memacu penjaminan kredit modal kerja UMKM, perbankan bekerja sama dengan Askrindo dan Jamkrindo telah mencairkan kredit UMKM sebesar Rp607,8 miliar yang terdiri atas 1.157 debitor. Menurut Kartika, program penjaminan tersebut merupakan salah satu cara perbankan untuk memitigasi risiko kredit di masa pandemi.
(uka)