8 Saham Ini Direkomendasikan Saat IHSG Masih Nyaman di Zona Hijau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan diprediksi berpotensi melanjutkan tren penguatan di zona hijau. Sebelumnya IHSG ditutup naik 52,04 poin atau 1,03% ke level 5.127.
(Baca Juga: OJK: Investor Domestik Topang Penguatan Pasar Saham di Juli )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, MaCD masih membentuk pola dead cross di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif.
"Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga minimal berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
(Baca Juga: Ekonomi RI 'Sakit' di Kuartal II/2020, Bagaimana Kondisi Perbankan? )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBRI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3050 - 3080, dengan target harga secara bertahap di level 3230, 3520, 3780 dan 4320. Support: 3050 & 2900.
2. ITMG
Pergerakan harga saham masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada 7600 – 7750, dengan target harga secara bertahap di level 7900, 9000, 10100 dan 11200. Support: 7325 & 6800.
3. LPPF
Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1160 – 1240, dengan target harga secara bertahap di level 1275, 1350, 1410, 1670, 1930 dan 2190. Support: 1150.
4. PGAS
Pergerakan harga saham masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1210 – 1240, dengan target harga secara bertahap di level 1260 dan 1360. Support: 1210 & 1160.
5. PTBA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola three inside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2010 – 2040, dengan target harga secara bertahap di level 2070, 2150, 2250, 2490 dan 2730. Support: 2010 & 1955.
6. WSBP
Terlihat pola piercing candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 170 – 180, dengan target harga secara bertahap di level 185, 208 and 232. Support: 167 & 162.
7. WSKT
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 595 - 625, dengan target harga secara bertahap di level 655, 685, 725, 820 dan 910. Support: 585 & 540.
8. WTON
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 260 – 276, dengan target harga secara bertahap di level 290, 310, 360 dan 408. Support: 260 & 250.
(Baca Juga: OJK: Investor Domestik Topang Penguatan Pasar Saham di Juli )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, MaCD masih membentuk pola dead cross di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif.
"Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga minimal berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
(Baca Juga: Ekonomi RI 'Sakit' di Kuartal II/2020, Bagaimana Kondisi Perbankan? )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBRI
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3050 - 3080, dengan target harga secara bertahap di level 3230, 3520, 3780 dan 4320. Support: 3050 & 2900.
2. ITMG
Pergerakan harga saham masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada 7600 – 7750, dengan target harga secara bertahap di level 7900, 9000, 10100 dan 11200. Support: 7325 & 6800.
3. LPPF
Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1160 – 1240, dengan target harga secara bertahap di level 1275, 1350, 1410, 1670, 1930 dan 2190. Support: 1150.
4. PGAS
Pergerakan harga saham masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1210 – 1240, dengan target harga secara bertahap di level 1260 dan 1360. Support: 1210 & 1160.
5. PTBA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola three inside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2010 – 2040, dengan target harga secara bertahap di level 2070, 2150, 2250, 2490 dan 2730. Support: 2010 & 1955.
6. WSBP
Terlihat pola piercing candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 170 – 180, dengan target harga secara bertahap di level 185, 208 and 232. Support: 167 & 162.
7. WSKT
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 595 - 625, dengan target harga secara bertahap di level 655, 685, 725, 820 dan 910. Support: 585 & 540.
8. WTON
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 260 – 276, dengan target harga secara bertahap di level 290, 310, 360 dan 408. Support: 260 & 250.
(akr)