Stok Pupuk Aman untuk Musim Tanam Tahun Ini

Kamis, 05 Oktober 2017 - 07:14 WIB
Stok Pupuk Aman untuk Musim Tanam Tahun Ini
Stok Pupuk Aman untuk Musim Tanam Tahun Ini
A A A
KARAWANG - Memasuki musim tanam yang akan dimulai Oktober ini, PT Pupuk Indonesia menyatakan stok pupuk dalam dua bulan kedepan secara nasional aman. Stok pupuk yang ada saat ini mencapai 1.189.555 ton atau tiga kali lipat dari kebutuhan stok yang ditetapkan pemerintah. Jumlah ini belum menghitung stok yang ada di pabrik.

"Saya katakan aman karena stok yang kita miliki tiga kali lipat dari ketentuan belum lagi yang masih tersimpan di pabrik. Untuk musim tanam saat ini kita sudah mempersiapkan langkah untuk kelancaran distribusi kepada petani dalam rangka mendukung ketahanan pangan," kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat saat berkunjung ke Karawang, Rabu (4/10/2017).

Menurut Aas untuk mendukung ketersediaan pangan nasional Pupuk Indonesia melakukan langkah prioritas untuk mengamankan stok pada sektor pangan. Produksi pupuk di prioritaskan untuk kebutuhan pangan, khususnya pupuk subsidi. "Prioritas kita ya untuk pangan dulu, nanti kalau sektor pangan sudah terpenuhi baru kita akan memikirkan di sektor lain," katanya.

Aas mengatakan rincian pupuk pada stok nasional pada lini III dan IV terdiri dari urea sebanyak 566.795 ton, NPK 310.875 ton, SP36 sebanyak 135.500 ton, ZA 112.927 ton dan Pupuk Organik sebanyak 63.358 ton. "Jumlah ini kita pastikan sangat aman untuk kebutuhan petani hingga 2 bulan ke depan," ungkapnya.

Sedangkan untuk penyaluran pupuk pada bulan September. Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sebanyak 2.652.877 ton, NPK 1.734.810 ton, lalu SP36 sebesar 592.089 ton, untuk ZA sebanyak 673.401 ton dan Pupuk Organik 432.944 ton.

Ditambahkannya, untuk wilayah provinsi Jawa Barat dengan kebutuhan pupuk 581 ribu ton urea perbulannya. Pihaknya telah menyiapkan pupuk empat kali lipat melebihi alokasi yang ditentukan. "Kami pastikan jika petani itu tidak akan berteriak mengenai kekurangan pupuk. Karena kami serius dalam menjaga keamanan pangan," ucapnya.

Untuk antisipasi kelangkaan pupuk, menurut Aas pihaknya telah melakukan peningkatan sistem monitoring distribusi. Lalu menambah tenaga pemasaran, dan memperkuat armada transportasi laut dan darat.

Aas pun memastikan keberadaan pupuk impor yang saat ini dikabarkan tengah ramai menyerbu pasar Indonesia. Menurutnya tidak akan menggangu pasar Pupuk Indonesia.
"Yang masuk ke Indonesia ini masih sangat kecil. Dibandingkan dengan produksi kita yang sudah berjuta-juta ton. Walau kita akui harga gas kita masih mahal, namun kita akan memberikan harga yang lebih kompetitif dengan kepada petani," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2615 seconds (0.1#10.140)