Bidik Remanufaktur, Korsel Tertarik Investasi di IKN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan Industri dan Energi (MOTIE) Republik Korea mengungkapkan ketertarikan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Wilayah IKN memiliki potensi besar mengembangkan remanufaktur.
"Kita melihat potensi kerja sama pembangunan di IKN. Sebab itu, kami berupaya antara Korea dan Indonesia bisa bekerja sama remanufaktur di bidang industrial dan konstruksi," ujar Direktur MOTIE, Seo Min Ha, di Jakarta, baru-baru ini.
Remanufaktur adalah salah satu cara untuk memperbaiki produk bekas pakai (used product) menjadi sama seperti baru, sesuai standar pabrikan dan digaransi oleh principal. Investasi ini diharapkan dapat membantu membangun rantai pasok industri remanufaktur di Asia Tenggara.
Sementara, Wakil Ketua Asosiasi Promosi Remanufaktur Mesin Konstruksi dan Industri Korsel Choi Byung Woon mengungkapkan, pasar mesin industri seperti mesin perkakas Indonesia merupakan yang terbesar di pasar ASEAN.
"Terlihat di data impor mesin konstruksi Indonesia, meningkat signifikan hingga lebih dari 10.000 unit pada tahun 2022. Ini kita melihat peningkatan yang signifikan, dari yang sebelumnya sekitar 6.000 unit pada tahun 2021," bebernya.
"Kita ingin memberikan dampak positif terhadap pengenalan dan ekspor produk remanufaktur Korea Selatan di Asia Tenggara," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Akses Sumber Daya dan Promosi Internasional Kementerian Industri (Kemenperin) Iken Retnowulan juga membuka kesempatan untuk Korea Selatan ikut berivenstasi di IKN.
"Memang Korea Selatan ingin masuk ke IKN jadi dia ingin tahu kondisinya bagaimana yang dibutuhkan Indonesia dari segi kontruksi. Kita koloborasi itu harus saling menguntungkan," jelasnya.
"Kita melihat potensi kerja sama pembangunan di IKN. Sebab itu, kami berupaya antara Korea dan Indonesia bisa bekerja sama remanufaktur di bidang industrial dan konstruksi," ujar Direktur MOTIE, Seo Min Ha, di Jakarta, baru-baru ini.
Remanufaktur adalah salah satu cara untuk memperbaiki produk bekas pakai (used product) menjadi sama seperti baru, sesuai standar pabrikan dan digaransi oleh principal. Investasi ini diharapkan dapat membantu membangun rantai pasok industri remanufaktur di Asia Tenggara.
Sementara, Wakil Ketua Asosiasi Promosi Remanufaktur Mesin Konstruksi dan Industri Korsel Choi Byung Woon mengungkapkan, pasar mesin industri seperti mesin perkakas Indonesia merupakan yang terbesar di pasar ASEAN.
"Terlihat di data impor mesin konstruksi Indonesia, meningkat signifikan hingga lebih dari 10.000 unit pada tahun 2022. Ini kita melihat peningkatan yang signifikan, dari yang sebelumnya sekitar 6.000 unit pada tahun 2021," bebernya.
"Kita ingin memberikan dampak positif terhadap pengenalan dan ekspor produk remanufaktur Korea Selatan di Asia Tenggara," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Akses Sumber Daya dan Promosi Internasional Kementerian Industri (Kemenperin) Iken Retnowulan juga membuka kesempatan untuk Korea Selatan ikut berivenstasi di IKN.
"Memang Korea Selatan ingin masuk ke IKN jadi dia ingin tahu kondisinya bagaimana yang dibutuhkan Indonesia dari segi kontruksi. Kita koloborasi itu harus saling menguntungkan," jelasnya.
(nng)