Aksi Boikot Produk Pro Israel Jadi Pukulan Telak, Transaksi Peritel Diproyeksi Merosot 50%

Rabu, 15 November 2023 - 20:33 WIB
loading...
Aksi Boikot Produk Pro...
Pemasok pasar modern wanti-wanti dampak dari boikot produk pro Israel yang berkepanjangan bisa menurunkan transaksi di ritel modern hingga 50%. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) memproyeksikan bahwa dampak dari boikot produk yang terafiliasi dengan Israel akan menurunkan transaksi di ritel modern hingga 50%. Sekretaris Jenderal AP3MI, Uswati Leman Sudi mengungkapkan, hal tersebut terjadi karena beberapa produk yang diboikot masuk ke dalam produk pareto.

Singkatnya pareto merupakan produk dengan kontribusi penjualan mencapai 80% di ritel modern, tetapi total barangnya hanya 20%.

"Pengurangan penjualan produk pareto baisanya dari isu yang kecil dan berkembang. Mungkin transaksi di pasar hilir bisa berkurang sampai 50% dan target ekonomi pemerintah akan sulit tercapai," kata Uswati dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Meski demikian, Uswati menyebut, saat ini dampak tersebut belum terasa, sebab aksi boikot belum berlangsung lama. Namun ia mewanti-wanti kalau dampaknya bisa meluas hingga ke produsen.



Sehingga ia berharap pemerintah segera turun tangan agar apa yang ditakutkan oleh pengusaha tidak benar-benar terjadi. "Kami berharap aksi boikot jangan terlalu lama. Kami menanti pemerintah hadir untuk bisa menegaskan dampak boikot ini agar tidak gamang," ujarnya.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, aksi boikot tersebut akan menimbulkan multiplier efek yang luas.

"Pemerintah harus hadir dalam membaca atau melihat situasi dan kondisi. Perlu ada langkah-langkah yang relevan dan adaftif oleh Pemerintah dalam membaca situasi dan kondisi," kata Roy.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Rekomendasi
Alasan Aneh Meghan Markle...
Alasan Aneh Meghan Markle Tetap Memiliki Gelar Kerajaan Meski Tak Lagi Jadi Bangsawan
Lebaran Ayu Ting Ting...
Lebaran Ayu Ting Ting Tak Sama Lagi, Ini Sosok yang Dirindukan
Apa Makna Ucapan Kembali...
Apa Makna Ucapan Kembali ke Fitrah?
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
8 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
7 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
8 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
10 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
11 jam yang lalu
Infografis
8 Kampus Ternama Amerika...
8 Kampus Ternama Amerika yang Ikut Aksi Encampment Pro-Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved