Berpeluang Menguat, IHSG Hari Ini Siap Kembali Tapaki Level 7.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.850-7.000.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan pada perdagangan kemarin indeks berhasil menguat. Penguatan dibantu dengan sentimen inflasi AS yang mereda, dan IHSG langsung menembus resistance 6.900.
"What’s more? Adanya kenaikan nilai transaksi. Persis seperti harapan kami. Jika penguatan IHSG terjadi terus, maka nilai transaksi akan meningkat dengan sendirinya," tulis William dalam analisisnya, Kamis (16/11/2023).
Menurut William, penguatan IHSG pada perdagangan kemarin pun tidak ditopang oleh saham BREN dan CUAN saja, melainkan ada bantuan dari saham-saham movers lainnya.
Untuk faktor teknikal, IHSG membentuk gap up pada 6.886. Jika terjadi pelemahan di area ini maka dpat diartikan bahwa pelemahan yang terjadi hanya untuk menutup gap.
"Ini menjadi kesempatan yang bagus untuk buy on weakness, dan untuk arah pasar sendiri terlihat sudah mengarah pada penguatan," katanya.
Sedangkan untuk sentimen, inflasi AS menurun, sentimen positif untuk meredam kekhawatiran Fed rate.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 96,14 poin (1,40%) menuju 6.958 pada perdagangan Rabu 15 November 2023. Sebanyak 319 saham menguat, 207 saham menurun, dan 227 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp10,6 triliun (all market).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
-ICBP: buy, support Rp10.250, resistance Rp10.800.
Pembentukan demand zone dalam area Rp10.250-Rp10.800.
-JRPT: buy, support Rp705, resistance Rp770.
Penguatan konsisten di atas support MA5 dan MA20 (trend following).
-SMRA: buy, support Rp560, resistance Rp695.
Konfirmasi pola cup and handle terjadi pada harga Rp605.
-PANI: buy, support Rp4.400, resistance Rp5.200.
Terbentuknya golden cross antara MA5 dan MA20 menjadi indikasi penguatan.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project, William Hartanto, mengatakan pada perdagangan kemarin indeks berhasil menguat. Penguatan dibantu dengan sentimen inflasi AS yang mereda, dan IHSG langsung menembus resistance 6.900.
"What’s more? Adanya kenaikan nilai transaksi. Persis seperti harapan kami. Jika penguatan IHSG terjadi terus, maka nilai transaksi akan meningkat dengan sendirinya," tulis William dalam analisisnya, Kamis (16/11/2023).
Menurut William, penguatan IHSG pada perdagangan kemarin pun tidak ditopang oleh saham BREN dan CUAN saja, melainkan ada bantuan dari saham-saham movers lainnya.
Untuk faktor teknikal, IHSG membentuk gap up pada 6.886. Jika terjadi pelemahan di area ini maka dpat diartikan bahwa pelemahan yang terjadi hanya untuk menutup gap.
"Ini menjadi kesempatan yang bagus untuk buy on weakness, dan untuk arah pasar sendiri terlihat sudah mengarah pada penguatan," katanya.
Sedangkan untuk sentimen, inflasi AS menurun, sentimen positif untuk meredam kekhawatiran Fed rate.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 96,14 poin (1,40%) menuju 6.958 pada perdagangan Rabu 15 November 2023. Sebanyak 319 saham menguat, 207 saham menurun, dan 227 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai Rp10,6 triliun (all market).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
-ICBP: buy, support Rp10.250, resistance Rp10.800.
Pembentukan demand zone dalam area Rp10.250-Rp10.800.
-JRPT: buy, support Rp705, resistance Rp770.
Penguatan konsisten di atas support MA5 dan MA20 (trend following).
-SMRA: buy, support Rp560, resistance Rp695.
Konfirmasi pola cup and handle terjadi pada harga Rp605.
-PANI: buy, support Rp4.400, resistance Rp5.200.
Terbentuknya golden cross antara MA5 dan MA20 menjadi indikasi penguatan.
(uka)