Kawasan IKN Nusantara Dipenuhi Lumpur, Pembangunan Terganggu?
loading...
A
A
A
KALIMANTAN TIMUR - Kawasan pembangunan Ibu Kota Negara ( IKN ) Nusantara, di Kalimantan Timur (Kaltim), dipenuhi banyak lumpur , akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat pada Rabu malam tadi (15/11/2023).
Pantauan MNC Portal, di sepanjang akses jalan utama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara dipenuhi banyak lumpur. Campuran air dan tanah itu berasal dari sisa galian tanah dan beberapa bukit yang sempat diratakan melalui alat berat.
Kendati perkara lumpur tidak membuat pengerjaan proyek terhalang, namun kondisi tersebut harus diperhatikan karena menyangkut keselamatan para pekerja di lokasi.
Projek Manajer Pembangunan Kantor Kemenko, Annas Maghfuri, mengaku cuaca kerap menjadi kendala bagi para pekerja proyek di lapangan, lantaran sudah masuk musim penghujan. Namun, masalah itu masih bisa diatasi.
“Untuk kendala di lapangan mungkin di bulan ini lebih ke cuaca ya karena saat ini cuaca sering hujan dan padat paket pekerjaannya,” ujar Annas saat ditemui di lokasi IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, hujan yang meninggalkan banyak lumpur bukan persoalan besar dan masih bisa ditangani. Sehingga konstruksi bangunan dan sejumlah infrastruktur pendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan akan tetap berjalan. Dia mengatakan seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).
“Tapi itu tidak menjadi kendala yang signifikan ya karena kita berusaha melakukan inovasi-inovasi supaya pekerjaan terus juga,” papar dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memang menargetkan pembangunan infrastruktur dasar IKN Nusantara tahap 1, termasuk bangunan kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, selesai pada 2024 mendatang.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, mengatakan, hingga saat ini progres konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 telah mencapai 38,1% per hingga Agustus 2023.
“Konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 ini yang kontrak pekerjaannya telah dimulai sejak tahun 2021 seperti pembangunan Jalan Tol Akses IKN tahap 1, Bendungan Sepaku Semoi, Istana Negara dan Kantor Presiden,” ucap Danis.
Pantauan MNC Portal, di sepanjang akses jalan utama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara dipenuhi banyak lumpur. Campuran air dan tanah itu berasal dari sisa galian tanah dan beberapa bukit yang sempat diratakan melalui alat berat.
Kendati perkara lumpur tidak membuat pengerjaan proyek terhalang, namun kondisi tersebut harus diperhatikan karena menyangkut keselamatan para pekerja di lokasi.
Projek Manajer Pembangunan Kantor Kemenko, Annas Maghfuri, mengaku cuaca kerap menjadi kendala bagi para pekerja proyek di lapangan, lantaran sudah masuk musim penghujan. Namun, masalah itu masih bisa diatasi.
“Untuk kendala di lapangan mungkin di bulan ini lebih ke cuaca ya karena saat ini cuaca sering hujan dan padat paket pekerjaannya,” ujar Annas saat ditemui di lokasi IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, hujan yang meninggalkan banyak lumpur bukan persoalan besar dan masih bisa ditangani. Sehingga konstruksi bangunan dan sejumlah infrastruktur pendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan akan tetap berjalan. Dia mengatakan seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).
“Tapi itu tidak menjadi kendala yang signifikan ya karena kita berusaha melakukan inovasi-inovasi supaya pekerjaan terus juga,” papar dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memang menargetkan pembangunan infrastruktur dasar IKN Nusantara tahap 1, termasuk bangunan kantor pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, selesai pada 2024 mendatang.
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, mengatakan, hingga saat ini progres konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 telah mencapai 38,1% per hingga Agustus 2023.
“Konstruksi infrastruktur dasar IKN tahap 1 ini yang kontrak pekerjaannya telah dimulai sejak tahun 2021 seperti pembangunan Jalan Tol Akses IKN tahap 1, Bendungan Sepaku Semoi, Istana Negara dan Kantor Presiden,” ucap Danis.
(uka)