Ritel Berguguran, PHK Tak Bisa Dihindari

Selasa, 31 Oktober 2017 - 12:53 WIB
Ritel Berguguran, PHK Tak Bisa Dihindari
Ritel Berguguran, PHK Tak Bisa Dihindari
A A A
JAKARTA - Industri ritel saat ini sedang mengalami masa-masa sulit di tengah gempuran toko berbasis online atau e-commerce. Kejadian ini membuat peritel banyak yang menutup beberapa atau semua gerainya agar tidak mengalami kerugian lebih besar lagi.

Setelah gerai ditutup, dampak yang akan timbul selanjutnya yakni terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, jumlah PHK tersebut saat ini sedang dihitung oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjelaskan, pihaknya sudah menindaklanjuti dampak tutupnya beberapa gerai ritel di Indonesia. "Masih dilakukan pendataan, sebagian sudah ditangani," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Dia mengatakan, Kemenaker sedang dalam proses penghitungan jumlah pegawai di industri ritel yang kehilangan pekerjaan. Kalkulasi harus dilakukan agar ada kepastian data serta mencari solusi dalam mengakomodir korban PHK tersebut. "Ini terus harus dilakukan," ucap dia.

Sementara, lanjut Hanif, industri ritel yang telah berguguran tidak bisa dihindari karena laju bisnisnya kalah kencang dari e-commerce. Namun, Kemenaker tidak fokus ke arah perubahan era ekonomi digital ini, melainkan mengamankan para tenaga kerja yang ada.

"Kan ada masalah-masalah kompetisi di situ tapi intinya dampak tenaga kerja kita tangani," ujarnya.

Seperti diketahui, belum lama ini Lotus Department Store yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, tepatnya di kawasan Djakarta Theater Menara Cakrawala Jakarta Pusat, akan menutup tokonya.

seluruh barang yang ada di Lotus Department Store ini memang semuanya didiskon. Bahkan, sepatu wanita ada yang seharga Rp39 ribu dari harga mulanya Rp299 ribu. Ada juga harga jas dan baju-baju pria hanya berkisar antara Rp70 ribu sampai Rp150 ribuan dari harga asli Rp600 ribuan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6574 seconds (0.1#10.140)