KPI Targetkan Reduksi Emisi Operasi hingga 32% di 2030

Jum'at, 17 November 2023 - 12:46 WIB
loading...
KPI Targetkan Reduksi...
PT KPI aktif mengembangkan proyek Kilang Hijau (Green Refinery), salah satunya di Kilang Cilacap. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya dalam mengawal roadmap dekarbonisasi dan transisi energi. Terhitung akumulatif hingga tahun 2022, KPI telah berhasil mengurangi emisi karbon setara 3,3 juta ton CO2.

"Dengan capaian tersebut, Kilang Pertamina Internasional menjadi salah satu kontributor utama di lingkungan Pertamina untuk mengawal upaya dekarbonisasi. Komitmen ini akan terus kami lanjutkan dengan target reduksi emisi operasi hingga 32% di tahun 2030 guna menyambut Bauran Energi 2030 maupun Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah Indonesia," ujar Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman di Jakarta, Jumat (17/11/2023).



Taufik mengatakan, dalam menjalankan pengembangan kilang dan menghadapi transisi energi ke depan, KPI berupaya untuk menyeimbangkan antara security, affordability, dan sustainability (energi trilemma). Dengan dasar itu, kata dia, fokus KPI adalah untuk dapat memproduksi bahan bakar fosil termasuk BBM sesuai kebutuhan nasional namun dengan emisi rendah atau ramah lingkungan, serta berfokus pada hilirisasi produk turunan kilang seperti petrokimia.

Taufik menjelaskan, KPI telah merancang strategi utama guna mendorong penurunan emisi karbon di kilang, yakni berbasis teknologi dan berbasis alam. Strategi berbasis teknologi, jelas dia, ditunjukkan dengan upaya penurunan emisi aset eksisting seperti Flare Gas Recovery System (FGRS), pemanfaatan utilisasi eksternal dan Advanced Process Control (APC).

"Selain itu kami juga aktif dalam mengembangkan proyek Kilang Hijau termasuk salah satunya di Kilang Cilacap untuk meningkatkan efisiensi energi. Di fase ke-2 nanti, Kilang Cilacap dirancang untuk dapat mengolah minyak jelantah," ujarnya. Kapasitas produksi Kilang Hijau Cilacap yang berada di angka 3.000 barel pun akan ditingkatkan menjadi 6.000 barel saat beroperasi penuh pada tahun 2026.



Untuk solusi berbasis alam, lanjut dia, selain memproduksi energi beremisi rendah seperti Pertamina Renewable Diesel dan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), KPI juga terus mengawal program pelestarian lingkungan, termasuk penanaman mangrove di sekitar area kilang.

Sejalan dengan itu, Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menyebutkan bahwa di HUT ke-6 perusahaan, KPI mengusung tema "Refining Sustainability". Tema tersebut, jelas dia, sejalan dengan tiga kontribusi utama KPI di tahun 2023 untuk Indonesia. "KPI telah menunjukkan kontribusi nyata untuk aspek ketahan energi nasional, aspek pembangunan nasional, serta aspek keberlanjutan. Sehingga, tema keberlanjutan kami gaungkan di HUT ke-6 ini," jelasnya.

Dia menerangkan bahwa prestasi keberlanjutan KPI ditunjukkan dari beberapa capaian seperti angka ESG Rating yang mencapai 24,2 dan akan terus diturunkan, perolehan 4 Proper Emas tahun 2022, reduksi emisi, produksi biofuel hingga pencanangan Sustainable Aviation Fuel 2,4% yang sudah diuji coba dengan Garuda. "Ke depan KPI akan terus mengawal transisi energi berkeadilan serta menyokong visi sustainable development goals," tandasnya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)