Cadangan Devisa RI Per September 2023 Capai USD134,9 Miliar, Setara Pembiayaan 6 Bulan Impor

Selasa, 21 November 2023 - 10:51 WIB
loading...
Cadangan Devisa RI Per...
Dengan perkembangan penurunan defisit NPI, posisi cadangan devisa pada akhir September 2023 tercatat tetap tinggi sebesar USD134,9 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2023 membaik di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global. NPI pada triwulan III-2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit USD1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD7,4 miliar.

Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar USD134,9 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (21/11/2023).



Neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada triwulan III-2023, transaksi berjalan mencatat defisit USD0,9 miliar (0,2% dari PDB), jauh menurun dibandingkan dengan defisit USD2,2 miliar (0,6% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

"Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia," jelas Erwin.

Sementara itu, perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

"Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2023 mencatat defisit USD0,3 miliar (0,1% dari PDB), jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit USD4,8 miliar (1,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya," sambung Erwin.

Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi.

"Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ucap Erwin.

BI menilai kinerja NPI triwulan III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. "Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," pungkas Erwin.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2119 seconds (0.1#10.140)