Perbandingan PDB Israel dan Palestina Pasca Operasi Badai Alqsa, Bikin Ekonomi Mundur 19 Tahun
loading...
A
A
A
Asisten Sekretaris Jenderal Program Pembangunan PBB, Abdallah Al Dardari mengatakan, pada konferensi pers peluncuran laporan bahwa kerugian PDB 12% pada akhir tahun akan "besar dan belum pernah terjadi sebelumnya."
Sebagai perbandingan, katanya, ekonomi Suriah kehilangan 1% dari PDB per bulan pada puncak konfliknya, dan Ukraina membutuhkan satu setengah tahun pertempuran untuk kehilangan 30% dari PDB-nya, rata-rata sekitar 1,6% per bulan.
Pada awal 2023, wilayah Palestina – Tepi Barat dan Gaza – dianggap sebagai ekonomi berpenghasilan menengah ke bawah dengan tingkat kemiskinan USD6 per hari per orang, kata Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi, Rola Dashti.
Pada bulan Januari, Gaza bergulat dengan pengangguran yang tinggi sekitar 46%, atau 3 setengah kali lebih tinggi dari Tepi Barat 13%, kata laporan itu.
Tetapi hanya beberapa minggu perang telah menghancurkan ratusan ribu pekerjaan. "Ketika perang mencapai satu bulan, 61% pekerjaan di Gaza, setara dengan 182.000 pekerjaan, diperkirakan telah hilang," katanya.
"Sekitar 24% pekerjaan di Tepi Barat juga telah hilang, setara dengan 208.000 pekerjaan," sambungnya
Al Dardari menyoroti gangguan besar-besaran terhadap ekonomi di Tepi Barat, yang bertanggung jawab atas 82% dari PDB Palestina. Ia menjelaskan, bahwa saat ini seharusnya menjadi musim bagi petani zaitun dan jeruk untuk mengumpulkan produk mereka, tetapi mereka tidak bisa melakukannya karena perang.
Dan "musim pariwisata praktis hilang - dimana pertanian dan pariwisata mewakili 40% dari PDB di Tepi Barat," katanya.
Selain itu Al Dardari mengatakan, ada gangguan besar pada perdagangan, transfer uang dari Israel ke Otoritas Palestina, yang mengendalikan Tepi Barat, dan tidak adanya investasi.
Sementara Dashti dari Komisi Ekonomi mengatakan "tingkat kehancuran tidak terbayangkan dan belum pernah terjadi sebelumnya" di Gaza.
Sebagai perbandingan, katanya, ekonomi Suriah kehilangan 1% dari PDB per bulan pada puncak konfliknya, dan Ukraina membutuhkan satu setengah tahun pertempuran untuk kehilangan 30% dari PDB-nya, rata-rata sekitar 1,6% per bulan.
Pada awal 2023, wilayah Palestina – Tepi Barat dan Gaza – dianggap sebagai ekonomi berpenghasilan menengah ke bawah dengan tingkat kemiskinan USD6 per hari per orang, kata Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi, Rola Dashti.
Pada bulan Januari, Gaza bergulat dengan pengangguran yang tinggi sekitar 46%, atau 3 setengah kali lebih tinggi dari Tepi Barat 13%, kata laporan itu.
Tetapi hanya beberapa minggu perang telah menghancurkan ratusan ribu pekerjaan. "Ketika perang mencapai satu bulan, 61% pekerjaan di Gaza, setara dengan 182.000 pekerjaan, diperkirakan telah hilang," katanya.
"Sekitar 24% pekerjaan di Tepi Barat juga telah hilang, setara dengan 208.000 pekerjaan," sambungnya
Al Dardari menyoroti gangguan besar-besaran terhadap ekonomi di Tepi Barat, yang bertanggung jawab atas 82% dari PDB Palestina. Ia menjelaskan, bahwa saat ini seharusnya menjadi musim bagi petani zaitun dan jeruk untuk mengumpulkan produk mereka, tetapi mereka tidak bisa melakukannya karena perang.
Dan "musim pariwisata praktis hilang - dimana pertanian dan pariwisata mewakili 40% dari PDB di Tepi Barat," katanya.
Selain itu Al Dardari mengatakan, ada gangguan besar pada perdagangan, transfer uang dari Israel ke Otoritas Palestina, yang mengendalikan Tepi Barat, dan tidak adanya investasi.
Sementara Dashti dari Komisi Ekonomi mengatakan "tingkat kehancuran tidak terbayangkan dan belum pernah terjadi sebelumnya" di Gaza.