Punya Dirut Baru, Kredit Pintar Ingin Tingkatkan Literasi Keuangan

Jum'at, 24 November 2023 - 14:03 WIB
loading...
Punya Dirut Baru, Kredit...
Fintech terus mengedukasi masyarakat soal dampak judi online. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kredit Pintar , platform pinjaman online yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan(OJK), telah menunjuk Ronny Kasim sebagai presiden direktur baru mulai 23 Oktober 2023. Ronny Kasim, yang menggantikan Wisely Wijaya, memiliki pengalaman selama 30 tahun baik lokal maupun internasional di industri keuangan.



Sebelum bergabung dengan Kredit Pintar, Ronny menjabat sebagai Chairman di Credit Bureau Indonesia (CBI), sebuah biro kredit swasta berlisensi di Indonesia. Ronny juga pernah menduduki posisi kepemimpinan senior di perusahaan multinasional besar termasuk Permata Bank, Trust Social dan Pefindo Credit Bureau.

Pergantian kepemimpinan ini mencerminkan pertumbuhan bisnis Kredit Pintar yang pesat sejak didirikan pada tahun 2017, dari startup pemula menjadi salah satu pemberi pinjaman digital terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman hampir Rp40 triliun, sekitar separuh nasabahnya meminjam untuk keperluan modal usaha kecil atau kebutuhan pendidikan.

Punya Dirut Baru, Kredit Pintar Ingin Tingkatkan Literasi Keuangan

Ronny Kasim. Foto/ist

“Setelah tumbuh menjadi salah satu pemberi pinjaman digital terbesar dan berlisensi di Indonesia, kami mengambil tanggung jawab dan komitmen kami terhadap agenda nasional inklusi keuangan Indonesia dan melayani khususnya konsumen dan UMKM yang tidak mempunyai rekening bank dan underbanked dengan sangat serius,” ujar Ronny Kasim, dikutip Jumat (24/11/2023).

Ronny Kasim juga ingin menegaskan kembali komitmen pihaknya untuk meningkatkan pendidikan dan literasi keuangan di seluruh wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia, sehingga nasabah dapat lebih membedakan antara pemberi pinjaman online yang berizin dan tidak berizin, serta cara meminjam yang bertanggung jawab agar tidak terjerumus.



"Kita juga telah melihat dampak buruk perjudian online yang tengah marak dan efeknya terhadap industri fintech. Untuk itu kita perlu meningkatkan kolaborasi dengan mitra industri untuk mengatasi dampak negatif perjudian online terhadap kesehatan mental dan sosial, serta memperkuat praktik penagihan utang yang etis,” tambahnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)