Sri Mulyani Ingin Emisi Tak Iringi Kenaikan Pendapatan per Kapita

Senin, 27 November 2023 - 16:41 WIB
loading...
Sri Mulyani Ingin Emisi Tak Iringi Kenaikan Pendapatan per Kapita
Pertumbuhan kendaraan dan peningkatan emisi kerap jadi indikasi naiknya pertumbuhan. Foto/AldhiChandra/MPI
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa tujuan utama World Bank atau Bank Dunia adalah menghapuskan kemiskinan. Di bawah presidensi yang baru, kini tujuannya bertambah, yakni menciptakan planet yang layak huni.



Tujuan baru itu terefleksikan dalam laporan yang diluncurkan Bank Dunia, Indonesia Country Climate and Development Report.

"Pagi ini saya menghadiri sebuah dialog lintas generasi yang diselenggarakan oleh Bank Dunia bersama dengan @kedubesaustralia dan @thinkpolicyid di Djakarta Theater untuk membahas ini," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Indonesia terus tumbuh dengan stabil. Capaian itu tampak dari berbagai indikator pembangunan, meski tidak mudah.

"Data Bank Dunia menunjukkan bahwa di saat pendapatan per kapita kita naik empat kali lipat, emisi kita juga ikut naik dua kali lipat. Ini menjadi tantangan bersama untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa meningkatkan emisi per kapita, meski Indonesia masih termasuk negara dengan emisi per kapita terendah di antara negara-negara G20," jelas Sri.

Namun, bukan berarti jika emisi per kapita yang masih rendah lantas Indonesia menjadi acuh. Sri menyebut bahwa kita harus mampu mendesain pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan bersama tanpa mengorbankan planet bagi generasi penerus.

"@kemenkeuri juga terus menggunakan beragam alat fiskal dan instrumen keuangan untuk mengatasi isu perubahan iklim ini. Mulai kebijakan perpajakan, bea masuk, hingga beragam instrumen kebijakan lain seperti industrialisasi kendaraan listrik, transformasi menuju energi hijau, dan pengelolaan limbah," sambung Sri.

Hasilnya? Indonesia berhasil menurunkan 5,7 juta ton CO2 pada 2018, 3,2 juta ton CO2 pada 2019, 1,4 juta ton CO2 pada 2020, dan 202,674 juta ton CO2 pada 2022. Ini bukan hasil hitungan sendiri, namun diaudit oleh lembaga-lembaga kredibel.

Dalam kesempatan itu, Sri juga berpesan bagi generasi muda Indonesia, jangan pernah merasa bahwa mereka ada di pinggiran, di sidelines. Mereka adalah pemain di tengah, terjun langsung untuk mengatasi isu bersama ini. Baik melalui NGO, financing, maupun startup kalian.



"Prosesnya bisa jadi menyenangkan, bisa juga tidak. Namun ini adalah your own future. Masa depan Anda semua. Mari jaga bersama..!" pungkas Sri.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)