Nilai Persekutuan Dua Raksasa Pengeruk Harta Karun Australia Capai Rp806 Triliun

Jum'at, 08 Desember 2023 - 09:09 WIB
loading...
Nilai Persekutuan Dua...
Dua raksasa migas Australia dikabarkan akan bergabung. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dua raksasa minyak dan gas (migas) Australia berencana melakukan penggabungan. Woodside Energy dan Santos Australia menyatakan pada hari Kamis (7/12/2023) bahwa mereka sedang dalam pembicaraan awal untuk menciptakan raksasa migas global senilai A$80 atau miliar USD52 miliar (setara Rp806 triliun,kurs Rp15.500).



"Persekutuan" itu ditempuh seiring dengan semakin intensifnya konsolidasi di antara perusahaan-perusahaan energi internasional. Misalnya, ExxonMobil yang mengakuisisi Pioneer, pesaingnya, senilai Rp933 triliun.

Penggabungan dua produsen minyak dan gas terbesar di Australia itu akan menjadi kesepakatan korporasi terbesar di Negeri Kanguru selama beberapa tahun. Kesepakatan ini, jika berhasil, akan menciptakan produsen gas alam cair (LNG) terbesar di Australia, dan eksportir bahan bakar super-dingin nomor dua di dunia yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan selama beberapa dekade untuk memenuhi kebutuhan transisi energi di Asia.

Woodside yang berbasis di Perth merupakan perusahaan terbesar di antara kedua perusahaan tersebut, mengatakan pembicaraan dengan Santos bersifat rahasia dan tidak lengkap dan tidak ada kepastian kesepakatan akan terwujud. Kapitalisasi pasarnya mencapai A$56,91 miliar (USD37,59 miliar), sedangkan Santos bernilai A$22,1 miliar (USD14,6 miliar).

“Woodside terus menilai berbagai peluang untuk menciptakan dan memberikan nilai bagi pemegang saham,” kata Woodside, dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Australia, dikutip dari Reuters, Jumat (8/12/2023).

Saat ini kedua perusahaan menghadapi tantangan peningkatan tekanan dekarbonisasi dalam proyek mereka. Harga saham Woodside telah turun 15,4% tahun ini, sementara saham Santos turun 4,3%.

Gabungan produksi minyak dan gas untuk keduanya mencapai lebih dari 260 juta barel setara minyak. Sementara total cadangan terbukti dan cadangan terduga mencapai 5,39 miliar BOE, berdasarkan data tahun 2022 dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Kesepakatan di antara mereka akan menciptakan pembangkit listrik LNG dengan penjualan tahunan sebesar 16 juta metrik ton, kata analis Bernstein, Neil Beveridge.

“Ini adalah pembangkit tenaga listrik Australia yang akan memiliki pengaruh lebih baik dengan pembeli dan kemampuan untuk mengoptimalkan portofolio LNG mengingat jumlah terminalnya,” kata Neil.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Wamen Todotua Tawarkan...
Wamen Todotua Tawarkan Investasi di Sektor Hilirisasi ke 40 Investor Australia
Pertamina EP Serahkan...
Pertamina EP Serahkan Pengelolaan Wilayah Migas ke Mitra KSO
Jaga Ketahanan Energi,...
Jaga Ketahanan Energi, PHE Produksi Minyak 553.670 Bph per Januari
Bakal Digebuk Sanksi...
Bakal Digebuk Sanksi AS, Raksasa Minyak Rusia Ditolong Anggota BRICS
Investasi Migas AS Lesu,...
Investasi Migas AS Lesu, Nilai Transaksi Anjlok Rp156 Triliun
Targetkan Sektor Migas,...
Targetkan Sektor Migas, Rusia Tak Gentar dengan Sanksi Baru AS
Rencana Merger ASDP-Pelni-Pelindo...
Rencana Merger ASDP-Pelni-Pelindo Masuki Tahap Kajian Hukum
Rekomendasi
GAC Honda P7 Meluncur...
GAC Honda P7 Meluncur di China, Logo Baru Diperkenalkan
Long Weekend Perayaan...
Long Weekend Perayaan Paskah 2025, Tol Dalam Kota Macet di Beberapa Titik
Kolaborasi dengan 3...
Kolaborasi dengan 3 Ahli, NOD Hadirkan Inovasi Kopi, Dessert, dan Fashion
Berita Terkini
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
5 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
5 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
5 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
6 jam yang lalu
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
6 jam yang lalu
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
6 jam yang lalu
Infografis
Harta Karun Langka Uni...
Harta Karun Langka Uni Soviet Jatuh ke Tangan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved