India Larang Ekspor Bawang dan Tebu, Inflasi Pangan Ancam Dunia

Minggu, 10 Desember 2023 - 09:36 WIB
loading...
India Larang Ekspor Bawang dan Tebu, Inflasi Pangan Ancam Dunia
India melarang ekspor bawang merah hingga 31 Maret 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - India melarang ekspor bawang merah hingga 31 Maret 2024 akibat harga domestik melonjak tajam setelah curah hujan merusak tanaman pangan di Maharashtra. Kebijakan tersebut dikhawatirkan meningkatkan inflasi pangan global tahun depan.

Adapun langkah-langkah tersebut diambil di tengah-tengah antisipasi penurunan produksi bahan makanan akibat musim panas yang tidak menentu dan kekeringan di beberapa negara bagian.



Pusat Kebijakan Pangan India mengumumkan serangkaian langkah-langkah baru yang bertujuan untuk mencegah inflasi pada barang-barang makanan di dalam negeri, yakni melarang ekspor bawang merah dan menghentikan penggunaan jus tebu untuk pembuatan etanol, sementara menerapkan kontrol yang lebih ketat terhadap persediaan gandum oleh para pedagang.

Upaya tersebut diambil di tengah antisipasi penurunan produksi bahan makanan, termasuk gula dan lentil, karena musim panas yang tidak menentu dan kekeringan di beberapa negara bagian.

Menteri Pangan India Sanjeev Chopra memperkirakan penurunan tajam dalam produksi tebu, pemerintah telah melarang pengalihan jus tebu untuk pembuatan etanol yang dicapur dengan bahan bakar minyak (BBM).

Menteri Perminyakan India Pankaj Jain beranggapan keputusan tersebut tidak akan berdampak mendatori etanol 20% dengan bensin pada tahun 2025-2026.

"Jeda ini bersifat sementara dan kebijakan akan dikalibrasi ulang seiring dengan perkembangan situasi. Kami memiliki rencana lengkap untuk memastikan bahwa berbagai permintaan kompetitif terpenuhi, termasuk program pencampuran etanol dan aliansi bahan bakar nabati Global," kata dia dilansir dari Hindustan Times, Minggu (10/12/2023).



Hampir 25% dari etanol negara ini dibuat dari sari tebu, sementara 50% lainnya berasal dari tetes tebu, dan sisanya berasal dari biji-bijian, seperti beras dan jagung. Inflasi ritel diperkirakan akan melonjak didorong oleh kenaikan harga-harga makanan setelah turun selama tiga bulan, sebuah perkiraan Reuters.

Lonjakan harga-harga ini dipimpin oleh sayur-sayuran seperti bawang, tomat, dan kacang-kacangan, kata para analis. Inflasi ritel adalah 4,87% di bulan Oktober, level terendah dalam empat bulan.

India melarang pengiriman bawang merah ke luar negeri mulai 7 Desember hingga akhir Maret 2024. Untuk mengendalikan harga sayuran yang banyak dikonsumsi ini, pemerintah telah memberlakukan harga ekspor minimum (MEP) sebesar USD800 per ton untuk ekspor bawang merah pada tanggal 28 Oktober hingga 31 Desember tahun ini.

MEP adalah harga dasar ekspor yang dirancang untuk membuat komoditas menjadi mahal bagi para pembeli global.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)