Pilot dan Karyawan Garuda Protes Jumlah Direksi Kebanyakan

Selasa, 23 Januari 2018 - 14:45 WIB
Pilot dan Karyawan Garuda Protes Jumlah Direksi Kebanyakan
Pilot dan Karyawan Garuda Protes Jumlah Direksi Kebanyakan
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) melayangkan protes atas menggemuknya struktur manajemen di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Sebelumnya, direksi perseroan hanya berjumlah enam orang, namun manajemen menambahnya menjadi sembilan orang.

Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan menilai, terjadi pemborosan dengan bertambahnya jumlah direksi Garud. Padahal, perseroan saat ini tengah melakukan efisiensi besar-besaran dan pihaknya juga telah mengomunikasikan hal ini kepada direksi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

"Permasalahan ini sudah kami komunikasikan kepada direksi berkali-kali. Dan juga sudah kami surati sampaikan ke Menteri BUMN dan Presiden. Kami lihat direksi yang sembilan ini sangat boros, terutama ada beberapa direksi yang tumpang tindih," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Selain itu, lanjut dia, beberapa direksi yang ada juga memiliki tugas tumpang tindih. Misalnya, adanya penambahan jabatan Direktur Produksi, padahal sebelumnya sudah ada Direktur Operasi dan Direktur Teknik.

"Garuda adalah perusahaan penerbangan yang tidak memiliki pesawat fighter, tapi ada direktur Kargo. Dan sekarang pendapatan kargo kita tidak terlalu baik setelah ada direksi penambahan tidak signifikan," tutur dia.

Menurutnya, jumlah direksi yang normal ada di perusahaan maskapai adalah enam orang, yaitu Direktur Utama, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Komersial, Direktur Keuangan dan Direktur Personalia. Keputusan Garuda untuk menambah jumlah direksi pun dinilai merugikan.

"Garuda sudah rugi nambah direksi. Ini yang menurut kami sangat kurang tepat. Penambahan direksi tersebut tidak sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melakukan efisiensi dan penambahan direksi juga tidak diikuti dengan peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan sebelumnya," terang Irfan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3924 seconds (0.1#10.140)