Tambang Ilegal Jadi Sarang Nyamuk Malaria, Picu Masalah Kesehatan Serius

Rabu, 13 Desember 2023 - 20:06 WIB
loading...
A A A
Secara epidemiologi, angka kejadian kasus Malaria dengan tingkat pertumbuhan rata-rata adalah 2 kasus baru per hari, 11 kasus baru per minggu, dan 48 kasus baru per bulan, serta sampai saat ini secara akumulatif telah mencapai angka 631 kasus. Dengan demikian, paparnya, dapat disebutkan bahwa jumlah pertumbuhannya adalah sangat tinggi dan belum terkendali.

Dia menambahkan, kondisi kasus Malaria di Pohuwato sudah bukan lagi kasus impor, karena sudah terjadi penularan setempat (Indigenous cases). Bahkan, jika dilihat dari grafik epidemiologi, masih terus terjadi peningkatan dan belum ada tanda menurun atau melandai.

“Maka masih sangat berpotensi terjadi penambahan kasus baru dan bahkan berpotensi terjadi ledakan kasus, jika kubangan bekas tambang ilegal tidak ditutup dan tidak direhabilitasi. Apalagi jika aktivitas pertambangan dengan alat berat oleh masyarakat di tengah hutan masih terus dilakukan,” katanya.

Untuk memutus mata rantai penularan, Dia mengatakan bahwa diperlukan upaya pengendalian, pencegahan penularan, dan pengobatan tepat dan cepat secara serius, komprehensif dan terintegrasi.



Sejumlah langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan rekayasa lingkungan, yaitu penutupan bekas kubangan galian eskavator. Langkah lain adalah menghentikan aktivitas manusia termasuk kebiasaan bermalam di camp-camp tambang ilegal di seputar area hutan yang merupakan habitat ekosistem alami dari vektor nyamuk Anopheles tersebut.

"Kita juga dapat melakukan pemeriksaan darah secara masif di daerah terdampak, pembersihan lingkungan tempat tinggal masyarakat, penyemprotan dengan insektisida, dan penaburan larvasida pada tempat perkembangbiakan vektor. Pengobatan secara cepat dan tepat juga perlu dilakukan agar tidak terjadi resistensi penyakit yang akan semakin mempersulit penanganan," jelasnya.

Dia menambahkan, penanggulangan lonjakan kasus Malaria ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh sektor kesehatan, mengingat lokasi tambang ilegal yang cukup luas dan tersebar di banyak titik dalam area hutan. Oleh karena itu, dia mengharapkan seluruh stakeholders ikut terlibat untuk mengatasi masalah ini.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)