PLN Jaring 14 Kerja Sama Global dalam COP28, Berikut Rinciannya!

Jum'at, 15 Desember 2023 - 15:15 WIB
loading...
PLN Jaring 14 Kerja...
PLN menyatakan telah berhasil menjaring 14 kerja sama dalam agenda transisi energi selama gelaran Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) menyatakan telah berhasil menjaring 14 kerja sama dalam agenda transisi energi selama gelaran Conference of the Parties atau COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 30 November-12 Desember 2023 lalu. Hal itupun selaras dengan komitmen mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.



Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, 14 kerja sama yang berhasil dilakukan mencakup pengembangan ekosistem akselerasi energi baru terbarukan (EBT) di tanah air, program capacity building, utilisasi limbah FABA, finansial, hingga pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kerja sama tersebut tak hanya dilakukan dengan entitas nasional tapi juga multinasional.

Menurutnya, perubahan iklim adalah persoalan global, karena 1 ton emisi CO2 di Dubai akan menimbulkan dampak kerusakan yang sama dengan 1 ton emisi CO2 di Jakarta. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan perubahan iklim adalah lewat kolaborasi.

"Sebagai lokomotif transisi energi di tanah air, PLN menyadari upaya mitigasi perubahan iklim tidak akan mampu dijalankan PLN sendiri. Komunitas global perlu bersatu, karena ini adalah masalah bersama, untuk itu dengan adanya acara COP28 ini, memberi kami rasa bangga dan keyakinan, komunitas global yang tadinya terpecah-pecah kini bersatu untuk mengatasi perubahan iklim dunia," jelas Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (15/12/2023).



Ia optimis, lewat jalinan kerja sama yang telah diperoleh pada gelaran COP28, akan memuluskan langkah PLN dalam mencapai NZE lebih dini dari target yang ditentukan.

Adapun ke-14 kerja sama yang dilakukan PLN dalam agenda COP28 adalah sebagai berikut.

1. PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan The US National Renewable Energy Laboratory (NREL) terkait studi pengembangan control center PLN. Kedua belah pihak juga akan mengkaji integrasi sistem jaringan Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.

Tiga wilayah tersebut memiliki potensi EBT yang besar sehingga diperlukan sistem jaringan integrasi agar seluruh pasokan listrik bisa dialirkan kepada seluruh masyarakat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)