Investor Terbesar Keempat, UE Tak Perlu Khawatir Kondisi Politik RI
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta Uni Eropa (UE) tidak mengkhawatirkan kondisi politik di Indonesia dengan berlangsungnya pemilihan kepala daerah (pilkada) di beberapa wilayah di Tanah Air. Hal ini mengingat, UE merupakan negara keempat terbesar yang berinvestasi di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Deputi bidang Iklim Investasi BKPM Farah Ratnadewi Indriani di hadapan pengusaha Eropa dalam acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2018 yang digelar Kamar Dagang Eropa (EuroCham) dan BKPM. Investasi UE di Indonesia hanya kalah dari Singapura, Jepang, dan China.
Menurutnya, kontribusi Eropa di Indonesia mencapai 10% dari total investasi asing di Indonesia. Bahkan, pada tahun lalu investasi UE di Indonesia mencapai USD3,2 miliar.
"Kontribusi investasi Eropa sebesar 10% dari investasi di Indonesia tahun lalu sama dengan China. Mencapai USD3,2 miliar, naik 20% dari realisasi investasi Eropa tahun 2016," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Farah menyatakan, Belanda dan Inggris merupakan negara dari UE yang berinvestasi paling besar di Indonesia. Investasi Belanda di Indonesia mencapai 41% dari total investasi Eropa di Tanah Air, sedangkan Inggris mencapai 24%.
"Tren bagus ini tidak hanya diperlihatkan oleh negara mainstream tapi juga negara negara Polandia dan Denmark. Investasi yang disumbangkan oleh UE membantu Indonesia dalam membuka lapangan kerja di Indonesia," jelasnya.
Sebab itu, dia berharap negara-negara di UE tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi politik di Indonesia. Bahkan dia menganggap, Pilkada bisa menjadi kesempatan baru untuk menciptakan fasilitas investasi yang lebih baik di masa akan datang.
"Pilkada akan menjadi kesempatan untuk memberikan semangat baru yang akan memberikan fasilitas invstasi lebih baik ke depannya," tutur Farah.
Hal tersebut dikatakan Deputi bidang Iklim Investasi BKPM Farah Ratnadewi Indriani di hadapan pengusaha Eropa dalam acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2018 yang digelar Kamar Dagang Eropa (EuroCham) dan BKPM. Investasi UE di Indonesia hanya kalah dari Singapura, Jepang, dan China.
Menurutnya, kontribusi Eropa di Indonesia mencapai 10% dari total investasi asing di Indonesia. Bahkan, pada tahun lalu investasi UE di Indonesia mencapai USD3,2 miliar.
"Kontribusi investasi Eropa sebesar 10% dari investasi di Indonesia tahun lalu sama dengan China. Mencapai USD3,2 miliar, naik 20% dari realisasi investasi Eropa tahun 2016," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Farah menyatakan, Belanda dan Inggris merupakan negara dari UE yang berinvestasi paling besar di Indonesia. Investasi Belanda di Indonesia mencapai 41% dari total investasi Eropa di Tanah Air, sedangkan Inggris mencapai 24%.
"Tren bagus ini tidak hanya diperlihatkan oleh negara mainstream tapi juga negara negara Polandia dan Denmark. Investasi yang disumbangkan oleh UE membantu Indonesia dalam membuka lapangan kerja di Indonesia," jelasnya.
Sebab itu, dia berharap negara-negara di UE tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi politik di Indonesia. Bahkan dia menganggap, Pilkada bisa menjadi kesempatan baru untuk menciptakan fasilitas investasi yang lebih baik di masa akan datang.
"Pilkada akan menjadi kesempatan untuk memberikan semangat baru yang akan memberikan fasilitas invstasi lebih baik ke depannya," tutur Farah.
(izz)