Jokowi Tambah Utang Rp5.400 Triliun Sejak 2014, Total Lebih Rp8.000 Triliun

Selasa, 02 Januari 2024 - 20:57 WIB
loading...
A A A
"Kita bersyukur sekali apbn 2023 keseimbangan primer positif lebih dari 90 triliun dan itu pertama sejak 2012 ini juga mengindikasikan sustainibilitas yang dapat dijaga. Kemudian dari sisi debt diynamics di mana kalau kita perbandingkan antara suku bunga riil dan pertumbuhan PDB real itu juga dalam kondisi yang baik di mana debth dynamic dapat dijaga," tuturnya.

Lebih lanjut, indikator solvabilitas rasio utang terhadap penerimaan negara masih terjaga. Sementara, dari sisi utang pemerintah terhadap penerimaan negara juga masih dalam rasio aman. "Demikian dari sisi likuiditas juga terus dijaga. Misalnya salah satu yang biasa digunakan adalah current budget balance itu melihat bagaimana pendapatan dan belanja rutin," jelasnya.



Dia mengungkapkan belanja rutin dikurangi belanja modal secara likuiditas masih aman dan baik. Sehingga, dari sisi indikator risiko utang dari sisi likuiditas, solvabilitas maupun sustainibiltasnya masih terjaga.

"Sehingga tidak hanya dilihat dari nominal yang lebih besar karena pada saat yang sama ekonomi kita terus tumbuh, GDP semakin besar penerimaan negara juga semakin besar sehingga kiranya utang pemerintah tidak sekedar dari outstanding nominal tapi dari indikator portofolio dan risiko yang baik," katanya.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)