Pertamina Hulu Rokan Berangkatkan Dua Putri Asal Riau Tempuh S2 di AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memberangkatkan dua putri kelahiran Pekanbaru, Riau, yakni Tasya Ulfa Yusianda dan Bunga Fitri Sartika untuk menempuh pendidikan magister (S2) Jurusan Petrotech di Texas A&M University, Amerika Serikat (AS). Tasya akan menempuh bidang Master in Science Chemical Engineering dan Bunga di Master in Science Geology.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan keduanya terpilih dari 185 putra-putri terbaik Riau yang mendaftar lewat jalur Beasiswa Prestasi PHR.
"Tasya dan Bunga telah melalui berbagai tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes potensi akademik (TPA), wawancara latar belakang peserta, dilanjutkan dengan mentoring dan coaching (pelatihan) dari pekerja PHR dan membuat proposal terkait gagasan soal minyak dan gas, hingga tahap akhir yakni presentasi konsep pemikirannya soal migas di depan para ahli," ujarnya.
Keberangkatan Tasya dan Bunga ke AS dilepas kedua orang tua dan keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin (8/1/2024). Rudi berpesan kepada Tasya dan Bunga supaya memanfaatkan beasiswa yang diberikan dengan membawa hasil yang maksimal, mulai dari prestasi dan relasi untuk menunjang pembangunan negeri ini.
"Kalian adalah kebanggaan bahkan representasi PHR dan Riau. Jadi, jangan menyia-nyiakan beasiswa yang diraih ini. Bawa prestasi dan bangun relasi dengan banyak orang hebat di sana untuk pengembangan diri kalian. Dengan begitu, kalian dapat kembali ke Riau dan siap untuk menjadi agen pembangunan negeri ini," katanya.
Sebelum berangkat, menurut Rudi, keduanya telah mendapat pendampingan dari Pertamina Foundation sebagai mitra pelaksana program Beasiswa Prestasi PHR, mulai dari pendaftaran universitas dan pengenalan budaya, pendampingan IELTS, tes GRE, hingga memperoleh letter of acceptance (LOA) dan form i-20 untuk memperoleh visa pelajar (visa F-1).
Selain itu, lanjutnya, mereka juga dibantu untuk berkoordinasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika Serikat terkait akomodasi dan transportasi selama berkuliah di negeri Paman Sam tersebut.
Ibunda Bunga, Lusi Gustina berpesan agar putrinya memaksimalkan beasiswa yang diberikan PHR dengan berprestasi dan kembali untuk membangun Ibu Pertiwi, khususnya kampung halaman, Riau.
"Raih ilmu dan pengalaman positif sebanyak-banyaknya di sana (Amerika Serikat), karena ketika terpilih, kamu punya tanggung jawab besar untuk bisa menjadi kebanggaan. Tidak hanya kebanggaan orang tua, tetapi juga pemberi beasiswa yakni PHR dan juga Provinsi Riau," kata dia.
Senada, ibunda Tasya, Wan Susi Yulianti juga mengharapkan setelah lulus kuliah magister, anaknya bisa membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Berkat Beasiswa Prestasi PHR kamu bisa meraih impianmu secara gratis menempuh ilmu di Amerika Serikat. Kini, giliran kamu yang harus menjawab impian dari PHR dan juga Riau dengan menjadi mahasiswi berprestasi, sehingga dapat kembali tidak dengan tangan kosong melainkan membawa manfaat untuk sekitarmu," ungkapnya.
Tasya mengatakan doa dan restu keluarga membuat dirinya semakin yakin mampu meraih impiannya.
"Saya harap dengan menuntut ilmu ke AS, banyak hal yang bisa saya pelajari, ada banyak pengalaman yang bisa saya ambil. Hingga ketika lulus nanti, saya bisa kembali ke Indonesia, mengimplementasikan berbagai ilmu serta pengalaman yang saya peroleh untuk berkontribusi bagi Riau dan PHR," jelasnya.
Bunga mengungkapkan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan oleh PHR.
"Ketika saya punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan magister yang diberikan secara gratis oleh PHR, maka itu menjadi sebuah tanggung jawab untuk harus kembali dan memberikan manfaat untuk sekitarnya, khususnya Provinsi Riau," katanya.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan keduanya terpilih dari 185 putra-putri terbaik Riau yang mendaftar lewat jalur Beasiswa Prestasi PHR.
"Tasya dan Bunga telah melalui berbagai tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes potensi akademik (TPA), wawancara latar belakang peserta, dilanjutkan dengan mentoring dan coaching (pelatihan) dari pekerja PHR dan membuat proposal terkait gagasan soal minyak dan gas, hingga tahap akhir yakni presentasi konsep pemikirannya soal migas di depan para ahli," ujarnya.
Keberangkatan Tasya dan Bunga ke AS dilepas kedua orang tua dan keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin (8/1/2024). Rudi berpesan kepada Tasya dan Bunga supaya memanfaatkan beasiswa yang diberikan dengan membawa hasil yang maksimal, mulai dari prestasi dan relasi untuk menunjang pembangunan negeri ini.
"Kalian adalah kebanggaan bahkan representasi PHR dan Riau. Jadi, jangan menyia-nyiakan beasiswa yang diraih ini. Bawa prestasi dan bangun relasi dengan banyak orang hebat di sana untuk pengembangan diri kalian. Dengan begitu, kalian dapat kembali ke Riau dan siap untuk menjadi agen pembangunan negeri ini," katanya.
Sebelum berangkat, menurut Rudi, keduanya telah mendapat pendampingan dari Pertamina Foundation sebagai mitra pelaksana program Beasiswa Prestasi PHR, mulai dari pendaftaran universitas dan pengenalan budaya, pendampingan IELTS, tes GRE, hingga memperoleh letter of acceptance (LOA) dan form i-20 untuk memperoleh visa pelajar (visa F-1).
Selain itu, lanjutnya, mereka juga dibantu untuk berkoordinasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika Serikat terkait akomodasi dan transportasi selama berkuliah di negeri Paman Sam tersebut.
Ibunda Bunga, Lusi Gustina berpesan agar putrinya memaksimalkan beasiswa yang diberikan PHR dengan berprestasi dan kembali untuk membangun Ibu Pertiwi, khususnya kampung halaman, Riau.
"Raih ilmu dan pengalaman positif sebanyak-banyaknya di sana (Amerika Serikat), karena ketika terpilih, kamu punya tanggung jawab besar untuk bisa menjadi kebanggaan. Tidak hanya kebanggaan orang tua, tetapi juga pemberi beasiswa yakni PHR dan juga Provinsi Riau," kata dia.
Senada, ibunda Tasya, Wan Susi Yulianti juga mengharapkan setelah lulus kuliah magister, anaknya bisa membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.
"Berkat Beasiswa Prestasi PHR kamu bisa meraih impianmu secara gratis menempuh ilmu di Amerika Serikat. Kini, giliran kamu yang harus menjawab impian dari PHR dan juga Riau dengan menjadi mahasiswi berprestasi, sehingga dapat kembali tidak dengan tangan kosong melainkan membawa manfaat untuk sekitarmu," ungkapnya.
Tasya mengatakan doa dan restu keluarga membuat dirinya semakin yakin mampu meraih impiannya.
"Saya harap dengan menuntut ilmu ke AS, banyak hal yang bisa saya pelajari, ada banyak pengalaman yang bisa saya ambil. Hingga ketika lulus nanti, saya bisa kembali ke Indonesia, mengimplementasikan berbagai ilmu serta pengalaman yang saya peroleh untuk berkontribusi bagi Riau dan PHR," jelasnya.
Bunga mengungkapkan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan oleh PHR.
"Ketika saya punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan magister yang diberikan secara gratis oleh PHR, maka itu menjadi sebuah tanggung jawab untuk harus kembali dan memberikan manfaat untuk sekitarnya, khususnya Provinsi Riau," katanya.
(nng)