9 Alasan Kenapa Kekuatan BRICS Bakal Berlipat Ganda

Senin, 15 Januari 2024 - 11:46 WIB
loading...
A A A
Keempat negara kemudian mengambil konsep tersebut dan menjalankannya. Pertumbuhan mereka yang cepat pada saat itu, membuatnya memiliki minat dan tantangan yang sama, dan menggabungkan suara mereka dapat meningkatkan pengaruh.

Pertemuan pertama para menteri luar negeri BRIC diselenggarakan oleh Rusia di sela-sela Majelis Umum PBB pada tahun 2006. Kelompok ini mengadakan pertemuan puncak pemimpin pertamanya pada tahun 2009. Afrika Selatan diundang untuk bergabung pada tahun 2010.

7. Ekonomi BRICS


Posisi China dengan produk domestik bruto (PDB) yang dominan, seharusnya memberikan pengaruh paling besar di dalam BRICS. Dalam praktiknya, India yang baru-baru ini melampaui China dalam hal populasi, telah menjadi penyeimbang.

BRICS belum sepenuhnya mendukung upaya China membangun infrastruktur masif secara global atau yang dikenal dengan sebutan Belt and Road Initiative (jalur sutra modern). Hal itu karena India cenderung menolak langkah tersebut, lantara berada di wilayah sengketa yang dikuasai oleh Pakistan yang merupakan negara tetangga sekaligus saingan beratnya.

New Development Bank tidak memiliki pemegang saham dominan: Beijing menyetujui kepemilikan yang sama untuk setiap anggota yang diusulkan oleh New Delhi. Bank ini berkantor pusat di Shanghai, tetapi dipimpin oleh orang India dan dua orang Brasil, yang terakhir mantan Presiden Dilma Rousseff.

8. Apakah Invasi Rusia ke Ukraina Mempengaruhi BRICS?


Negara-negara BRICS mengadopsi sikap netral terhadap perang, mereka melihatnya lebih sebagai masalah regional daripada krisis global. Namun, perang mengubah hubungan Rusia dengan lembaga-lembaga BRICS.

New Development Bank dengan cepat membekukan proyek-proyek Rusia, dan Moskow belum dapat mengakses dolar melalui sistem mata uang asing bersama BRICS. Pada dasarnya, dengan sanksi AS yang menumpuk, negara-negara BRICS lainnya memprioritaskan akses berkelanjutan ke sistem keuangan berbasis dolar daripada membantu Rusia.

9. Apakah Investor Masih Tertarik dengan BRICS?


Masih ada minat yang kuat di pasar negara berkembang. Tetapi BRICS tidak relevan sebagai tema investasi saat ini karena perubahan geopolitik dan lintasan ekonomi anggota yang berbeda. Kecuali untuk India, BRICS dinilai tidak berdampak signifikan bari pasar negara berkembang lainnya dalam lima tahun terakhir.

Sanksi yang dipimpin AS telah membuat Rusia terlarang bagi sebagian besar investor asing, dan beberapa sektor di China – terutama perusahaan teknologi – juga telah dikenai sanksi atau menghadapi larangan investasi potensial.

China sedang menghadapi perlambatan struktural, saat semakin terpisah dari pasar negara berkembang lainnya. Ekonomi Brasil melambat tajam setelah berakhirnya ledakan komoditas global sekitar satu dekade lalu.

Afrika Selatan telah mengalami pemadaman listrik bergilir selama bertahun-tahun, karena utilitas negara tidak dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi permintaan, serta kemacetan logistik. Sedangkan India merupakan kisah tentang pertumbuhan, meski tidak jelas apakah dapat mengikuti model manufaktur yang dipimpin China.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)