Impor Indonesia Periode April 2018 Melejit USD16,09 Miliar

Selasa, 15 Mei 2018 - 13:31 WIB
Impor Indonesia Periode April 2018 Melejit USD16,09 Miliar
Impor Indonesia Periode April 2018 Melejit USD16,09 Miliar
A A A
JAKARTA - Realisasi impor Indonesia pada periode April 2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) meningkat cukup signifikan. Pada periode ini, nilai impor Indonesia mencapai USD16,09 miliar.

(Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Kembali Defisit di April 2018
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, realisasi impor sebeasr USD16,09 miliar tersebut meningkat 11,28% dibanding Maret 2018. Sementara dibanding April 2017 meningkat sekitar 34,68%.

"Nilai impor april 2018 naik signifikan sehingga total impornya USD16,09 miliar. Kalau dibanding dengan impor pada Maret 2018 itu berarti meningkat 11,28% tetapi dibanding April 2017 meningkatnya tinggi sekali yaitu 34,68%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Dia menuturkan, kenaikan impor yang cukup tinggi tersebut terjadi karena lonjakan impor baik pada komoditas migas maupun nonmigas. Untuk impor nonmigas, mengalami kenaikan signifikan sekitar 12,68%.

Menurutnya, kenaikan impor pada April 2018 juga terjadi karena peningkatan impor baik untuk barang konsumsi, bahan baku penolong, maupun barang modal. Untuk barang konsumsi, yang mengalami kenaikan impor yakni daging beku, pir, dan apel.

"Sementara bahan baku impornya naik 10,73% month to month, karena ada bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri. Kalau barang modal juga mengalami kenaikan 6,59%, yang naik seperti mesin dan beberapa lainnya," imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, pada April 2018 ini ketiga jenis barang tersebut memang mengalami kenaikan. Tetapi, kontribusi paling besar yaitu berasal dari bahan baku dan barang modal. "Diharapkan bahan baku akan menggerakan industri dalam negeri," tuturnya.

Sementara secara kumulatif, total impor Indonesia pada periode Januari hingga April 2018 mencapai USD60,05 miliar. Dibanding periode sama tahun lalu, realisasi impor tersebut naik 23,65%.

"Dengan catatan impor nonmigas naik lebih tinggi lagi. Share paling besar dari mesin pesawat listik. Tiga jenis barang mengalami kenaikan, tetapi barang konsumsi naik signifikan yaitu 26,09% dan bahan baku 21,86%," tandas Kecuk.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5621 seconds (0.1#10.140)