Tom Lembong Respons Pernyataan Luhut Ikut Kembangkan Baterai LFP Bareng China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persoalan mengenai baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) untuk kendaraan listrik, telah menjadi perbincangan hangat. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan ikut bersuara soal baterai LFP.
Dalam pernyataan Luhut melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan untuk merespons Co Captain Timnas AMIN, Tom Lembong yang mengungkit mobil listrik Tesla buatan China seluruhnya memakai baterai LFP. Sebelumnya Ia membantah, jika mobil listrik Tesla di China semuanya menggunakan baterai LFP.
Selain itu, Ia jugamengungkapkan kalau Indonesia berpotensi bisa mengembangkan baterai LFP di masa depan bersama China.
"Teknologi berkembang cukup cepat. Oleh karena itu kami mencari keseimbangan benar. Keseimbangan supaya betul-betul barang kami nih tetap masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang. Kami gak tahu berapa tahun," beber Luhut.
"Kami bersyukur LFP juga dikembangkan dengan Tiongkok. Dan tadi lithium baterai juga kami kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan yang lainnya," ungkap Luhut.
Pernyataan Luhut yang ingin mengembangkan baterai LFP tersebut ternyata mendapatkan tanggapan dari mantan Mendag Tom Lembong. Respons tersebut diungkapkan lewat akun X @tomlembong, dimana Ia memberikan reaksi dengan tiga emoticon saja yakni tersenyum, sikap hormat dan meminta maaf.
Polemik baterai LFP ini pertama kali digaungkan ketika debat Cawapres dimana saat itu Gibran Rakabuming Raka menanyakan kepada Cak Imin tentang LFP. Gibran berkali-kali menyebut nama Tom Lembong saat debat sehingga membuat publik ramai membicarakan seputar baterai LFP dan hilirisasi nikel.
Dalam pernyataan Luhut melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan untuk merespons Co Captain Timnas AMIN, Tom Lembong yang mengungkit mobil listrik Tesla buatan China seluruhnya memakai baterai LFP. Sebelumnya Ia membantah, jika mobil listrik Tesla di China semuanya menggunakan baterai LFP.
Selain itu, Ia jugamengungkapkan kalau Indonesia berpotensi bisa mengembangkan baterai LFP di masa depan bersama China.
"Teknologi berkembang cukup cepat. Oleh karena itu kami mencari keseimbangan benar. Keseimbangan supaya betul-betul barang kami nih tetap masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang. Kami gak tahu berapa tahun," beber Luhut.
"Kami bersyukur LFP juga dikembangkan dengan Tiongkok. Dan tadi lithium baterai juga kami kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan yang lainnya," ungkap Luhut.
Pernyataan Luhut yang ingin mengembangkan baterai LFP tersebut ternyata mendapatkan tanggapan dari mantan Mendag Tom Lembong. Respons tersebut diungkapkan lewat akun X @tomlembong, dimana Ia memberikan reaksi dengan tiga emoticon saja yakni tersenyum, sikap hormat dan meminta maaf.
Polemik baterai LFP ini pertama kali digaungkan ketika debat Cawapres dimana saat itu Gibran Rakabuming Raka menanyakan kepada Cak Imin tentang LFP. Gibran berkali-kali menyebut nama Tom Lembong saat debat sehingga membuat publik ramai membicarakan seputar baterai LFP dan hilirisasi nikel.
(akr)