Wall Street Awal Pekan Dibuka Semringah, Keputusan Suku Bunga The Fed Jadi Sorotan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wall Street dibuka semringah pada perdagangan awal pekan, Senin (29/1/2024) waktu setempat, saat pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve ( The Fed ). Selain itu laporan pendapatan perusahaan raksasa juga menjadi perhatian utama.
Dow Jones Industrial Average tercatat naik 0,01% di 38.112,58. Indeks S&P 500 menguat 0,02% ke posisi 4.891,84, sedangkan komposit NASDAQ tumbuh 0,05% menjadi 15.463,71.
Sementara itu saham Intel (NASDAQ:INTC) naik tipis pada pra-perdagangan setelah pengumuman prospek pendapatan kuartal pertama yang suram. Saham Tesla (NASDAQ:TSLA) naik 1% setelah kemerosotan pada hari Kamis.
Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) jatuh 1,7% setelah broker Wells Fargo menurunkan peringkat platform streaming tersebut menjadi "equalweight" dari sebelumnya “overweight".
Sejumlah pendapatan megacap akan menjadi sorotan investor sepanjang pekan ini. Seperti raksasa teknologi Alphabet (NASDAQ:GOOGL), Apple (NASDAQ:AAPL), Meta Platforms (NASDAQ:META), Amazon.com (NASDAQ:AMZN), Exxon Mobil (NYSE:XOM), Chevron (NYSE:CVX), Qualcomm ( NASDAQ:QCOM), Merck, Pfizer (NYSE:PFE) dan Boeing (NYSE:BA) yang akan merilis kinerja keuangan mereka minggu ini.
"Akan ada lebih banyak volatilitas saham saat rilis laporan keuangan megacap, kendati ada risiko, tetapi banyak kabar baik yang cukup diperhitungkan dalam saham-saham ini," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth, dilansir Reuters, Senin (29/1/2024).
Fokus pasar pekan ini adalah keputusan suku bunga The Fed, yang merupakan perdana bagi mereka dalam menentukan kebijakan moneter pada awal tahun 2024. Sesuai jadwal, The Fed akan mengambil keputusan suku bunga pada Kamis dini hari (1/2) waktu Indonesia.
Konsensus yang disurvei Reuters membaca peluang Fed masih akan menahan Fed Rate di kisaran 5,25%-5,50%. Sinyal ini muncul dari sejumlah komentar pejabat The Fed beberapa waktu terakhir yang memberi isyarat bahwa mereka belum akan menurunkan bunga acuan dalam waktu dekat.
Serangkaian data konsumer yang kuat belakangan ini sedikit mengubah ekspektasi pasar. Indikator FedWatch membaca peluang lembaga pimpinan Jerome Powell itu akan mulai memangkas bunga acuan pada Juni 2024, sedangkan masih terdapat peluang itu terjadi pada awal Maret.
Dow Jones Industrial Average tercatat naik 0,01% di 38.112,58. Indeks S&P 500 menguat 0,02% ke posisi 4.891,84, sedangkan komposit NASDAQ tumbuh 0,05% menjadi 15.463,71.
Sementara itu saham Intel (NASDAQ:INTC) naik tipis pada pra-perdagangan setelah pengumuman prospek pendapatan kuartal pertama yang suram. Saham Tesla (NASDAQ:TSLA) naik 1% setelah kemerosotan pada hari Kamis.
Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) jatuh 1,7% setelah broker Wells Fargo menurunkan peringkat platform streaming tersebut menjadi "equalweight" dari sebelumnya “overweight".
Sejumlah pendapatan megacap akan menjadi sorotan investor sepanjang pekan ini. Seperti raksasa teknologi Alphabet (NASDAQ:GOOGL), Apple (NASDAQ:AAPL), Meta Platforms (NASDAQ:META), Amazon.com (NASDAQ:AMZN), Exxon Mobil (NYSE:XOM), Chevron (NYSE:CVX), Qualcomm ( NASDAQ:QCOM), Merck, Pfizer (NYSE:PFE) dan Boeing (NYSE:BA) yang akan merilis kinerja keuangan mereka minggu ini.
"Akan ada lebih banyak volatilitas saham saat rilis laporan keuangan megacap, kendati ada risiko, tetapi banyak kabar baik yang cukup diperhitungkan dalam saham-saham ini," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth, dilansir Reuters, Senin (29/1/2024).
Fokus pasar pekan ini adalah keputusan suku bunga The Fed, yang merupakan perdana bagi mereka dalam menentukan kebijakan moneter pada awal tahun 2024. Sesuai jadwal, The Fed akan mengambil keputusan suku bunga pada Kamis dini hari (1/2) waktu Indonesia.
Konsensus yang disurvei Reuters membaca peluang Fed masih akan menahan Fed Rate di kisaran 5,25%-5,50%. Sinyal ini muncul dari sejumlah komentar pejabat The Fed beberapa waktu terakhir yang memberi isyarat bahwa mereka belum akan menurunkan bunga acuan dalam waktu dekat.
Serangkaian data konsumer yang kuat belakangan ini sedikit mengubah ekspektasi pasar. Indikator FedWatch membaca peluang lembaga pimpinan Jerome Powell itu akan mulai memangkas bunga acuan pada Juni 2024, sedangkan masih terdapat peluang itu terjadi pada awal Maret.
(akr)