Anies Bantah Bakal Bubarkan BUMN, Pertanyakan Akal Sehat Erick Thohir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Baswedan , membantah bahwa ide pembubaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dikonversi menjadi koperasi datang dari tim sukses (timses). Menurutnya, pembubaran perseroan negara merupakan langkah yang tidak masuk akal.
Gagasan pembubaran BUMN ramai diberitakan dan mencuri perhatian publik, pasalnya ide tersebut dirumorkan datang dari timses Capres-Cawapres nomor urut 01. Hal itu semakin mencuat setelah Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sanggahan, setelah dikonfirmasi awak media beberapa waktu lalu.
Menurut Anies, seyogyanya Kementerian BUMN sudah memahami bahwa informasi tersebut tidak rasional, sehingga tidak perlu ditanggapi dan dikutip.
"Jagi gini, ada jenis informasi yang kalau kita mendengar sudah langsung tau ini masuk akal atau tidak. Nah kalau ada jenis informasi yang kita dengar tidak masuk akal dan dikutip oleh yang memegang kewenangan (Menteri BUMN), maka dia tidak sedang menggunakan akal sehat," ujar Anies saat Desak Anies#21 Semarang, ditayangkan di akun YouTube Anies Baswedan, Selasa (6/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mempertanyakan akal sehat dan nalar kritis Erick Thohir, lantaran memberikan respon ketika dikonfirmasi wartawan. Anies menegaskan perusahaan pelat merah tidak bakal dihapus alias dibubarkan.
"Kan kira-kira mana mungkin BUMN dihapus, mana mungkin? Jadi ketika kemudian itu malah Pak Menteri-nya yang ngomong, lho memang Pak Menteri-nya nggak berpikir kritis gitu? Di mana kritikal thinking-nya, ini sebelum ngomong soal substansinya," paparnya.
Saat mendengar informasi BUMN diubah jadi koperasi, lanjut Anies, seharusnya orang sudah dapat menakar bila kabar itu tidak masuk akal. "Ini jelas tidak masuk akal. Apa yang terjadi malah harus justru ditata ulang," ucap dia.
Tak hanya itu, Capres 01 ini juga kembali menyentil BUMN yang dinilai banyak permasalahan.
"Kelihatannya BUMN kita ini sudah banyak yang mengalami problem yang terlalu besar. Kita nggak usah bahas di sini problemnya, nanti kita mengalami penambahan pikiran," beber dia.
"Tapi yang ingin saya sampaikan bahwa itu tidak benar, itu fitnah, dan fitnah yang tidak masuk akal, kemudian kami ingin tegaskan BUMN ke depan adalah BUMN yang menjalankan fungsi negara, negara itu punya dua tangan, satu birokrasi, satu korporasi," lanjutnya.
"Birokrasi itu kementerian dinas, badan. Korporasi itu BUMN, BUMD. Dua-duanya punya tugas pembangunan. Jadi BUMN jangan dipandang sebagai badan pencari untung bagi negara, negara tidak bekerja mencari untung, negara tidak berdagang dengan rakyatnya, jadi dia menjalankan fungsi pembangunan," ungkap Anies.
Gagasan pembubaran BUMN ramai diberitakan dan mencuri perhatian publik, pasalnya ide tersebut dirumorkan datang dari timses Capres-Cawapres nomor urut 01. Hal itu semakin mencuat setelah Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sanggahan, setelah dikonfirmasi awak media beberapa waktu lalu.
Menurut Anies, seyogyanya Kementerian BUMN sudah memahami bahwa informasi tersebut tidak rasional, sehingga tidak perlu ditanggapi dan dikutip.
"Jagi gini, ada jenis informasi yang kalau kita mendengar sudah langsung tau ini masuk akal atau tidak. Nah kalau ada jenis informasi yang kita dengar tidak masuk akal dan dikutip oleh yang memegang kewenangan (Menteri BUMN), maka dia tidak sedang menggunakan akal sehat," ujar Anies saat Desak Anies#21 Semarang, ditayangkan di akun YouTube Anies Baswedan, Selasa (6/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mempertanyakan akal sehat dan nalar kritis Erick Thohir, lantaran memberikan respon ketika dikonfirmasi wartawan. Anies menegaskan perusahaan pelat merah tidak bakal dihapus alias dibubarkan.
"Kan kira-kira mana mungkin BUMN dihapus, mana mungkin? Jadi ketika kemudian itu malah Pak Menteri-nya yang ngomong, lho memang Pak Menteri-nya nggak berpikir kritis gitu? Di mana kritikal thinking-nya, ini sebelum ngomong soal substansinya," paparnya.
Saat mendengar informasi BUMN diubah jadi koperasi, lanjut Anies, seharusnya orang sudah dapat menakar bila kabar itu tidak masuk akal. "Ini jelas tidak masuk akal. Apa yang terjadi malah harus justru ditata ulang," ucap dia.
Tak hanya itu, Capres 01 ini juga kembali menyentil BUMN yang dinilai banyak permasalahan.
"Kelihatannya BUMN kita ini sudah banyak yang mengalami problem yang terlalu besar. Kita nggak usah bahas di sini problemnya, nanti kita mengalami penambahan pikiran," beber dia.
"Tapi yang ingin saya sampaikan bahwa itu tidak benar, itu fitnah, dan fitnah yang tidak masuk akal, kemudian kami ingin tegaskan BUMN ke depan adalah BUMN yang menjalankan fungsi negara, negara itu punya dua tangan, satu birokrasi, satu korporasi," lanjutnya.
"Birokrasi itu kementerian dinas, badan. Korporasi itu BUMN, BUMD. Dua-duanya punya tugas pembangunan. Jadi BUMN jangan dipandang sebagai badan pencari untung bagi negara, negara tidak bekerja mencari untung, negara tidak berdagang dengan rakyatnya, jadi dia menjalankan fungsi pembangunan," ungkap Anies.
(nng)