Tampung Relokasi Pabrik dari Investor Asing, Promo Gencar Kawasan Industri Batang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) siap menerima kedatangan investor asing yang ingin merelokasikan bisnisnya di Kawasan Industri Terpadu Batang , Jawa Tengah. PTPN III melalui anak usahanya PTPN IX bekerjasama dengan PT PP (Persero), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) akan memulai proses pembangunan di akhir tahun dan paling lambat awal tahun depan dan berharap pandemi Covid-19 mulai mereda.
(Baca Juga: Tanah Gratis Selama 10 Tahun Jadi Karpet Merah Bagi Investor )
Direktur Utama PTPN III (Persero) Muhammad Abdul Ghani mengatakan, kawasan industri Batang akan menjadi kawasan industri terpadu yang saling terintegrasi. Lahan milik PTPN IX akan diubah menjadi kawasan industri terpadu yang berbeda dan bisa meningkatkan nilai tambah Indonesia.
Dalam membangun kawasan industri tersebut, banyak fasilitas yang disiapkan mulai dari air, listrik, gas dan semua fasilitas tersebut harus menjadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Pihaknya siap menyambut investor asing dan terus melakukan promosi agar investor asing bisa merelokasikan pabriknya ke Indonesia.
“Semakin banyak investor asing yang merelokasikan pabriknya ke kawasan industri Batang, maka semakin baik juga untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar dia dalam acara Webinar di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Masterplan Kawasan Industri Batang Dipastikan Selesai Pekan Ini )
Menurut dia, kawasan Industri Batang juga lebih kompetitif jika dibandingkan kawasan industri Vietnam dan Kamboja karena sangat strategis dan dilewati jalan tol, kereta api. Kawasan industri ini terbuka untuk semua investor asing tidak hanya perusahaan Tiongkok, tetapi juga terbuka untuk perusahaan asing lainnya seperti perusahaan Amerika Serikat dan Eropa.
Berdasarkan informasi dari BKPM, sudah ada 17 perusahaan asing yang siap relokasi di Batang. Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menambahkan, sinergi sesama BUMN akan menghasilkan sesuatu yang positif dan tentunya bisa menciptakan terobosan yang bermanfaat.
Transformasi penting dilakukan untuk perubahan dan tetap mempertahankan etos kerja yang sudah ada tanpa meninggalkannya. "Apa yang dilakukan PTPN dengan mengembangkan kawasan industri batang merupakan kolaborasi yang bagus dan diperlukan untuk meningkatkan daya saing," tandasnya.
(Baca Juga: Tanah Gratis Selama 10 Tahun Jadi Karpet Merah Bagi Investor )
Direktur Utama PTPN III (Persero) Muhammad Abdul Ghani mengatakan, kawasan industri Batang akan menjadi kawasan industri terpadu yang saling terintegrasi. Lahan milik PTPN IX akan diubah menjadi kawasan industri terpadu yang berbeda dan bisa meningkatkan nilai tambah Indonesia.
Dalam membangun kawasan industri tersebut, banyak fasilitas yang disiapkan mulai dari air, listrik, gas dan semua fasilitas tersebut harus menjadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Pihaknya siap menyambut investor asing dan terus melakukan promosi agar investor asing bisa merelokasikan pabriknya ke Indonesia.
“Semakin banyak investor asing yang merelokasikan pabriknya ke kawasan industri Batang, maka semakin baik juga untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar dia dalam acara Webinar di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Masterplan Kawasan Industri Batang Dipastikan Selesai Pekan Ini )
Menurut dia, kawasan Industri Batang juga lebih kompetitif jika dibandingkan kawasan industri Vietnam dan Kamboja karena sangat strategis dan dilewati jalan tol, kereta api. Kawasan industri ini terbuka untuk semua investor asing tidak hanya perusahaan Tiongkok, tetapi juga terbuka untuk perusahaan asing lainnya seperti perusahaan Amerika Serikat dan Eropa.
Berdasarkan informasi dari BKPM, sudah ada 17 perusahaan asing yang siap relokasi di Batang. Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menambahkan, sinergi sesama BUMN akan menghasilkan sesuatu yang positif dan tentunya bisa menciptakan terobosan yang bermanfaat.
Transformasi penting dilakukan untuk perubahan dan tetap mempertahankan etos kerja yang sudah ada tanpa meninggalkannya. "Apa yang dilakukan PTPN dengan mengembangkan kawasan industri batang merupakan kolaborasi yang bagus dan diperlukan untuk meningkatkan daya saing," tandasnya.
(akr)