Star Energy Kembangkan Potensi Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Star Energy Geothermal (SEG), perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang area operasinya berada di Jawa Barat, terus meningkatkan program tanggung jawab sosial untuk mendukung pencapaian target sustainability development goals (SDG's) melalui program pemberdayaan masyarakat (community development).
Program-program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Bogor.
"Kami mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada upaya berkelanjutan dengan beberapa target yang dirumuskan untuk mencapai sustainability development goals (SDG's)," jelas Chief Power Plant Operations Officer Star Energy Geothermal, Heribertus Dwiyudha di Jakarta kemarin. (Baca: pengembangan Energi Panas Bumi Terganjal Panasnya Investasi)
Beragam program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Star Energy Geothermal tersebut, antara lain pemberdayaan ekonomi lokal (sentra kopi, jamur, peternakan, dan pertanian ramah lingkungan), peningkatan akses pendidikan (literasi, pelatihan guru, beasiswa), dan perlindungan lingkungan (ekowisata, restorasi mata air, konservasi hutan).
Adapun strategi pengembangan program pemberdayaan masyarakat secara terpadu akan difokuskan pada pengembangan kawasan melalui program unggulan geowisata kawah Wayang, ekowisata Derajat, dan greenbelt hutan koridor Gunung Salak, yang akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat secara bervariasi, mulai kesejahteraan, kualitas hidup, hingga kualitas lingkungan.
"Kami ingin mengembangkan kawasan dengan mendayagunakan potensi masyarakat dan dilakukan bersama masyarakat dengan prinsip saling mendukung dan transparansi," ujar Heribertus. (Baca juga: Eksplorasi Geothermal Masih Banyak Kendala)
Ketua Koperasi Petani Kopi Margamulya Mochamad Aleh Setiapermana mengungkapkan, dukungan yang diberikan SEG antara lain penyediaan bibit kopi, alat pengolahan, pelatihan budi daya, dan pendampingan pengolahan biji kopi pascapanen.
Dalam hal pemasaran, SEG juga memfasilitasi keikutsertaan petani dalam berbagai pameran nasional, termasuk mengemas dalam paket wisata Pangalengan sekaligus mempromosikan kopi khas Pangalengan dengan cita rasa yang sudah diakui kalangan penikmat kopi.
"Dengan dukungan Star Energy Geothermal, saya belajar meningkatkan kapasitas dan kemampuan pengelolaan kopi yang baik sekaligus membuat kopi dari Pangalengan bisa kian dikenal," jelasnya.
Program pengembangan masyarakat yang dilakukan Star Energy Geothermal telah memberikan dampak ekonomi yang dirasakan langsung. Selama kurun tiga tahun mengikuti program pendampingan, pendapatan yang dihasilkan masyarakat telah meningkat rata-rata 54% per tahun. (Lihat videonya: Jaksa Cantik Pinangki Jadi Tersangka, Diduga Terima Suap Rp7 Miliar)
“Dari pelatihan budi daya yang saya ikuti dari program pemberdayaan masyarakat, produktivitas biji kopi jadi maksimal. Pada 2017 saya panen ceri hanya 375 ton, dan mengalami peningkatan pada 2019 menjadi 1.726 ton,” ungkapnya. (Anton C)
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Program-program pemberdayaan masyarakat ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Bogor.
"Kami mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada upaya berkelanjutan dengan beberapa target yang dirumuskan untuk mencapai sustainability development goals (SDG's)," jelas Chief Power Plant Operations Officer Star Energy Geothermal, Heribertus Dwiyudha di Jakarta kemarin. (Baca: pengembangan Energi Panas Bumi Terganjal Panasnya Investasi)
Beragam program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan Star Energy Geothermal tersebut, antara lain pemberdayaan ekonomi lokal (sentra kopi, jamur, peternakan, dan pertanian ramah lingkungan), peningkatan akses pendidikan (literasi, pelatihan guru, beasiswa), dan perlindungan lingkungan (ekowisata, restorasi mata air, konservasi hutan).
Adapun strategi pengembangan program pemberdayaan masyarakat secara terpadu akan difokuskan pada pengembangan kawasan melalui program unggulan geowisata kawah Wayang, ekowisata Derajat, dan greenbelt hutan koridor Gunung Salak, yang akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat secara bervariasi, mulai kesejahteraan, kualitas hidup, hingga kualitas lingkungan.
"Kami ingin mengembangkan kawasan dengan mendayagunakan potensi masyarakat dan dilakukan bersama masyarakat dengan prinsip saling mendukung dan transparansi," ujar Heribertus. (Baca juga: Eksplorasi Geothermal Masih Banyak Kendala)
Ketua Koperasi Petani Kopi Margamulya Mochamad Aleh Setiapermana mengungkapkan, dukungan yang diberikan SEG antara lain penyediaan bibit kopi, alat pengolahan, pelatihan budi daya, dan pendampingan pengolahan biji kopi pascapanen.
Dalam hal pemasaran, SEG juga memfasilitasi keikutsertaan petani dalam berbagai pameran nasional, termasuk mengemas dalam paket wisata Pangalengan sekaligus mempromosikan kopi khas Pangalengan dengan cita rasa yang sudah diakui kalangan penikmat kopi.
"Dengan dukungan Star Energy Geothermal, saya belajar meningkatkan kapasitas dan kemampuan pengelolaan kopi yang baik sekaligus membuat kopi dari Pangalengan bisa kian dikenal," jelasnya.
Program pengembangan masyarakat yang dilakukan Star Energy Geothermal telah memberikan dampak ekonomi yang dirasakan langsung. Selama kurun tiga tahun mengikuti program pendampingan, pendapatan yang dihasilkan masyarakat telah meningkat rata-rata 54% per tahun. (Lihat videonya: Jaksa Cantik Pinangki Jadi Tersangka, Diduga Terima Suap Rp7 Miliar)
“Dari pelatihan budi daya yang saya ikuti dari program pemberdayaan masyarakat, produktivitas biji kopi jadi maksimal. Pada 2017 saya panen ceri hanya 375 ton, dan mengalami peningkatan pada 2019 menjadi 1.726 ton,” ungkapnya. (Anton C)
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(ysw)