Sembalun Salah Satu Penyangga Bawang Putih Nasional

Minggu, 15 Juli 2018 - 08:01 WIB
Sembalun Salah Satu Penyangga Bawang Putih Nasional
Sembalun Salah Satu Penyangga Bawang Putih Nasional
A A A
JAKARTA - Sembalun di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, merupakan salah satu surga pengembangan sayuran di Nusa Tenggara Barat. Hampir 50% pasokan di wilayah Mataram dari berbagai aneka sayuran dipasok dari Sembalun.

Ini menandakan bahwa daerah ini menjadi penyangga utama sayuran di Nusa Tenggara Barat. Di samping itu wilayahnya dikelilingi oleh bukit dan gunung terbentang kawasan yang sangat luas dan datar sepanjang mata memandang tertanami bawang putih yang menjadi salah satu prioritas andalan nasional.

Dalam rangka mendukung Sembalun menjadi sentra utama pengembangan bawang putih nasional, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah berkunjung ke lokasi ini dan sekaligus melakukan penanaman bawang putih sebagai simbol bahwa Sembalun akan bangkit menjadi sentra terbesar bawang putih Indonesia. Dengan tumbuh dan berkembangnya berbagai sentra utama di Indonesia, Amran Sulaiman yakin swasembada bawang putih Indonesia akan tercapai pada 2021.

Menurut Kadis Pertanian Lombok Timur Zaini, sentra pengembangan bawang putih di Lombok Timur ini mencapai 10.000 ha. Sentra pertanaman tersebar di Kecamatan Sembalun, Wanasaba, Sikur, Pringgasela, dan Kecamatan Suela. Penambahan luas tanam setiap saat ada karena kondisi dan ketersediaan air mencukupi. Sentra utama terbesar di Sembalun bisa mencapai 4.000 ha tepatnya di kaki Gunung Rinjani serta hampir seluruh wilayah ini tertanami bawang putih dengan pola monokultur dan sebagian tumpang sari dengan komoditas sayuran lainnya seperti cabai besar.

"Melihat prospek ini, maka Sembalun siap menjadi penyangga benih bawang putih nasional dan menyukseskan swasembada bawang putih 2021," katanya melalui siaran pers, Minggu (15/7/2018).

Abdul Aziz, Ketua Gapoktan Sembalun Horti 441 Desa Sembalun Lawang dan sekaligus champion bawang putih Kabupaten Lombok Timur mengatakan kelompok binaannya konsentrasi dalam penyediaan benih bawang putih varietas sangga sembalun. "Kami siapkan benih sampai bulan September sekitar 1.500 ton," katanya.

Permintaan benih cukup banyak dan pihaknya kewalahan dalam memenuhi permintaaan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur bahkan permintaan sampai Maluku. "Hal ini menandakan Sembalun sudah dikenal para pencinta dan daerah sentra pengembangan bawang putih Indonesia," ungkapnya.

Hal yang sama ditambahkan HM Idris, Kepala Desa Sembalun Lawang, bahwa warga desa dan kelompok tani di wilayahnya sangat antusias dalam mengembangkan bawang putih. Sejak 1980-an bawang putih sempat berjaya, namun setelah itu redup lagi.

Dalam 3 tahun terakhir ini petani semakin antusias dalam berbudidaya bawang putih dan bangkit serta terus berkembang di Sembalun. Kelompok tani rata-rata menanam varietas Sangga Sembalun dengan produktivitas rata-rata 12-15 ton/ha dengan harga panen basah Rp13.000 hingga Rp15.000 per kg dan harga benih siap tanam Rp45.000 per kg di tingkat petani.

"Dengan harga yang begitu bagus, terus terang bisa mengangkat perekonomian di daerah kami dan tingkat kesejahteraan meningkat tajam. Hal ini bisa dilihat dari rumah ibadah seperti mesjid dan rumah penduduk sudah permanen dan roda perekonomian semakin membaik," ungkapnya.

Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Direktorat Jenderal Hortikultura Agung Sunusi, Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional yang mendapat perhatian prioritas. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya luas tanam bawang putih khususnya di Kecamatan Sembalun yang menjadi salah satu lokasi terluas dan ideal untuk pertanaman bawang putih.

Sebagai bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi dan menjaga minat petani untuk menanam bawang putih, pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya fasilitasi bantuan saprodi berupa benih dan pupuk. Pada 2017-2018, telah dialokasikan pengembangan kawasan bawang putih seluas 3.442 ha.

Saat ini Kabupaten Lombok Timur terus melakukan perluasan pertanaman bawang putih, tidak hanya mengandalkan APBN namun dengan adanya kebijakan wajib tanam 5% bagi importir, semakin banyak petani yang bermitra dan menanam bawang putih guna mensukseskan swasembada bawang putih 2021.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9910 seconds (0.1#10.140)