Syngenta Pasarkan NK Pendekar Sakti, Jagung Bioteknologi Pertama di Indonesia
loading...
A
A
A
"Industri jagung memiliki potensi pertumbuhan berkelanjutan yang sangat besar. Namun, di sisi lain, juga terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi seperti alih fungsi lahan, ketersediaan pupuk, ancaman penyakit dan perubahan iklim. Jagung bioteknologi adalah salah satu kunci menjawab tantangan sekaligus menjadi jalan meraih potensi besar tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, potensi peningkatan hasil panen dari jagung bioteknologi dengan keunggulan ganda ini berkisar 10% dibandingkan benih nonbioteknologi. Dengan harga pipilan jagung saat ini yang cukup tinggi, hasil ini cukup signifikan bagi petani. Benih jagung unggul NK Pendekar Sakti, tegas dia, merupakan jawaban bagi para petani karena akan lebih meningkatkan hasil dan juga keuntungan yang didapat petani. Jagung bioteknologi ini juga mempermudah petani dalam bercocok tanam dengan biaya yang lebih murah.
Di bagian lain, Munip petani dari Tuban, Jawa Timur menyampaikan ketika tanaman jagung pada umumnya terserang ulat, akan sulit sekali dibasmi. Tapi, ketika benihnya sedari awal sudah tahan terhadap ulat, maka secara otomotis biaya untuk menanggulangi serangan hama bisa dikurangi karena tidak perlu melakukan penyemprotan. Hasil panen NK Pendekar Sakti pun menurutnya sangat bagus dengan warna jagung yang cerah dengan bulir yang penuh.
"Kami sudah buat hitung-hitungan dan kami yakin biaya untuk menanam jagung varietas baru dengan keunggulan ganda ini pasti lebih murah. Kami benar-benar senang dan berharap bisa segera menanam jagung ini di lahan yang lebih luas," tuturnya.
(fjo)