BPJS Kesehatan Ungkap Langkah Strategis Menuju Indonesia Maju 2045

Rabu, 28 Februari 2024 - 17:45 WIB
loading...
BPJS Kesehatan Ungkap Langkah Strategis Menuju Indonesia Maju 2045
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengisi kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (28/2/2024). (Foto: dok BPJS Kesehatan)
A A A
SURABAYA - Sebagai upaya dalam mencapai visi Indonesia Maju 2045, pemerintah telah memperkuat komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program inklusif, termasuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kehadiran Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sejak 2014 dianggap mampu memberikan dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyebut, saat ini pemerintah telah menyusun langkah strategis untuk mewujudkan pilar pembangunan Indonesia tahun 2045.

Menurutnya, salah satu yang menjadi fokus adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), termasuk peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat.

Ghufron mengatakan,BPJS Kesehatan mendukung berbagai kemajuan. Hal tersebut dia ungkapkan saatmemberi materi kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (28/2/2024).

“BPJS Kesehatan mendukung berbagai kemajuan, salah satunya melalui data sampel dan penerbitan Jurnal JKN. Data sampel dan Jurnal JKN ini dapat dimanfaatkan bagi kalangan civitas academica, peneliti, kementerian/lembaga, ataupun masyarakat umum untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai berbagai aspek jaminan kesehatan, serta membuka peluang bagi pengembangan kebijakan kesehatan,” ujarnya.

Ghufron menyebut, dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, terdapat upaya yang signifikan, yaitu mengatasi permasalahan gizi pada 2025, meningkatkan usia harapan hidup, dan menurunkan angka kesakitan dan menyebabkan kematian.

Dirinya menambahkan, sesuai dengan visi Indonesia Maju 2045, dia juga menggarisbawahi pentingnya kesetaraan dalam layanan kesehatan. Hadirnya Program JKN diharapkan tidak hanya memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat, tetapi juga mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.

"BPJS Kesehatan terus bersinergi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat. Tentu yang kami soroti adalah bagaimana strategi dalam pembangunan kesehatan yang melihat dari pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, hingga fasilitas dan jaminan kesehatan dapat tertata dan berkelanjutan," katanya.

Saat ini, BPJS Kesehatan tengah melakukan upaya transformasi mutu layanan. Upaya tersebut ditujukan agar pelayanan yang diterima oleh peserta dapat semakin mudah, cepat, dan semua setara. Salah satu bentuk nyata yang dilakukan BPJS Kesehatan, yaitu dengan menetapkan Janji Layanan JKN yang wajib dilakukan oleh seluruh fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Badri Munir Sukoco berterima kasih kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan yang telah memberikan ilmu kepada seluruh mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga.

Menurutnya dengan berbagai latar belakang ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa, bisa menghadirkan solusi atas permasalahan yang terjadi, khususnya di layanan kesehatan.

Badri mengungkapkan, saat ini fokus yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga adalah bagaimana bisa menciptakan generasi dan calon pemimpin baru yang diharapkan mampu berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045.

Demi mewujudkan hal tersebut, saat ini Universitas Airlangga telah menghadirkan program studi yang harapannya mendukung pelaksanaan sistem jaminan kesehatan di Indonesia.

Adapun program studi tersebut yaitu Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia, Imunologi Sains Hukum dan Pembangunan, Magister Ekonomi Kesehatan (MEK), Magister Imunologi dan Magister Ilmu Forensik.

“Tentu kami berharap seluruh mahasiswa yang hadir bisa berkontribusi bukan hanya sebagai pelaku di bidang kesehatan, tapi sebagai policy maker. Bukan hanya itu, kami juga berharap dengan adanya program studi MEK bisa memberikan dampak positif terhadap kesehatan di Indonesia dan bisa menunjang tugas yang dijalankan BPJS Kesehatan,” jelas Badri.
(skr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)