Dua Pilot Batik Air Dibebastugaskan Gara-gara Tidur Sampai ke Luar Jalur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Batik Air membebastugaskan sementara pilot penerbangan bernomor BTK6723, rute Kendari-Jakarta, yang bertugas pada 25 Januari 2024. Perusahaan berkomitmen menjalankan seluruh rekomendasi keselamatan yang diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
Corporate Communication Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, Batik Air telah beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai sesuai regulasi, sebelum terbang. Hal ini bertujuan agar awak pesawat dalam kondisi fisik dan mental optimal ketika bertugas.
"Batik Air berkomitmen untuk menerapkan seluruh rekomendasi keselamatan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat," tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Selama ini, Danang mengatakan, maskapai di bawah naungan Lion Group tersebut telah melakukan evaluasi rutin terhadap seluruh operasional penerbangan. Fokus utama evaluasi pada detail operasional dan aspek keselamatan sesuai standar keselamatan.
Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat. Sebelumnya, KNKT mengungkapkan bahwa pilot Batik Air tertidur saat menerbangkan pesawat Airbus A320 (PK-LUV) dengan nomor penerbangan ID6723 Kendari - Jakarta pada tanggal 25 Januari lalu.
Hal itu diketahui setelah ditemukan kejanggalan pada penerbangan ID6723, di mana pesawat sempat hilang kontak dan keluar jalur. Setelah ditelisik, rupanya kedua pilot tertidur selama 28 menit dalam penerbangan berdurasi 2 jam 35 menit tersebut.
KNKT menyebut, kejadian bermula saat pesawat mencapai ketinggian jelajah, sekitar pukul 08:37 waktu setempat. Saat itu kedua pilot melepas headset mereka dan pilot pertama bertanya kepada pilot kedua apakah dirinya boleh tidur. Pilot kedua kemudian membolehkan dan pilot pertama pun tidur.
Setelah tidur selama 40 menit, pilot pertama terbangun dan menanyakan apakah pilot kedua ingin beristirahat juga. Petugas kedua menolak dan melanjutkan tugasnya. Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, pilot kedua juga tidak sengaja tertidur sehingga pusat kendali wilayah Jakarta yang melakukan kontak tidak mendapat tanggapan. Kedua pilot tertidur selama penerbangan dengan durasi 28 menit dan pesawat pun keluar dari jalur.
Corporate Communication Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, Batik Air telah beroperasi dengan kebijakan istirahat yang memadai sesuai regulasi, sebelum terbang. Hal ini bertujuan agar awak pesawat dalam kondisi fisik dan mental optimal ketika bertugas.
"Batik Air berkomitmen untuk menerapkan seluruh rekomendasi keselamatan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat," tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Selama ini, Danang mengatakan, maskapai di bawah naungan Lion Group tersebut telah melakukan evaluasi rutin terhadap seluruh operasional penerbangan. Fokus utama evaluasi pada detail operasional dan aspek keselamatan sesuai standar keselamatan.
Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat. Sebelumnya, KNKT mengungkapkan bahwa pilot Batik Air tertidur saat menerbangkan pesawat Airbus A320 (PK-LUV) dengan nomor penerbangan ID6723 Kendari - Jakarta pada tanggal 25 Januari lalu.
Hal itu diketahui setelah ditemukan kejanggalan pada penerbangan ID6723, di mana pesawat sempat hilang kontak dan keluar jalur. Setelah ditelisik, rupanya kedua pilot tertidur selama 28 menit dalam penerbangan berdurasi 2 jam 35 menit tersebut.
KNKT menyebut, kejadian bermula saat pesawat mencapai ketinggian jelajah, sekitar pukul 08:37 waktu setempat. Saat itu kedua pilot melepas headset mereka dan pilot pertama bertanya kepada pilot kedua apakah dirinya boleh tidur. Pilot kedua kemudian membolehkan dan pilot pertama pun tidur.
Setelah tidur selama 40 menit, pilot pertama terbangun dan menanyakan apakah pilot kedua ingin beristirahat juga. Petugas kedua menolak dan melanjutkan tugasnya. Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, pilot kedua juga tidak sengaja tertidur sehingga pusat kendali wilayah Jakarta yang melakukan kontak tidak mendapat tanggapan. Kedua pilot tertidur selama penerbangan dengan durasi 28 menit dan pesawat pun keluar dari jalur.
(nng)