Ekonomi Israel Raup Keuntungan dari Perang Gaza, Misi Tersembunyi Negara Yahudi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Invasi Israel ke Gaza yang melibatkan penggunaan senjata dan teknologi canggih , tampaknya bukan tentang mengalahkan Hamas. Pasalnya ekonomi Israel diyakini bakal mendapatkan keuntungan dari agresi tersebut, dimana dapat memacu lonjakan penjualan teknologi militer Israel.
Selama turnya ke Uni Emirate Arab (UEA), Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat mengutarakan, perang dengan Hamas berpeluang membuat Israel berada di garis depan soal inovasi militer. Ketika ketegangan di Timur Tengah kembali memanas, penyataan Barkat sekali ini menjadi sorotan.
Mengakui adanya keuntungan ekonomi Israel yang bisa didapat dari perang Gaza, Barkat pada awal bulan lalu meyakini perang Gaza dapat membantu Israel meningkatkan penjualan teknologi militer. Ia juga menyinggung adanya “ketertarikan yang tinggi” dari banyak negara akan teknologi militer Israel.
Meski begitu Ia tidak menyebutkan secara spesifik apakah negara-negara Arab termasuk di antara mereka. Menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia di Abu Dhabi, Barkat mengatakan, dampak domestik perang terhadap Israel bukan sesuatu yang baru
"Ini bukan sesuatu yang Israel tidak dapat menanggungnya dalam jangka menengah hingga panjang," ungkapnya.
Dia memperkirakan, total biaya perang Israel di Gaza bisa mencapai 150-200 miliar shekel, atau sekitar USD50 miliar, terlepas dari durasi perang.
"Anda harus selalu menyadari dalam perang Israel, kita telah mengalami penurunan ekonomi tetapi kita memiliki lonjakan besar dalam inovasi. Dan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan Israel dalam putaran kekerasan ini tidak ada duanya," kata Barkat.
Salah satu sektor tersebut adalah keamanan dalam negeri. "Terutama setelah perang ini, saya pikir kita mungkin akan memimpin banyak inisiatif tentang seperti apa perang generasi berikutnya," kata Barkat.
Ditanya apakah mereka yang tertarik termasuk negara-negara yang tengah bersitegang dengan Israel, imbas perang di Palestina yang berkepanjangan. Barkat mengatakan, ada minat tinggi dari seluruh dunia.
Menurut perkiraan awal oleh Biro Pusat Statistik Israel, bernilai USD500 miliar terpukul akibat perang di Gaza, yang mengalami kontraksi tahunan 19,4% pada kuartal keempat dari tiga bulan sebelumnya. Ribuan orang di Israel meninggalkan pekerjaan mereka untuk bergabung dengan militer.
Selama turnya ke Uni Emirate Arab (UEA), Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat mengutarakan, perang dengan Hamas berpeluang membuat Israel berada di garis depan soal inovasi militer. Ketika ketegangan di Timur Tengah kembali memanas, penyataan Barkat sekali ini menjadi sorotan.
Mengakui adanya keuntungan ekonomi Israel yang bisa didapat dari perang Gaza, Barkat pada awal bulan lalu meyakini perang Gaza dapat membantu Israel meningkatkan penjualan teknologi militer. Ia juga menyinggung adanya “ketertarikan yang tinggi” dari banyak negara akan teknologi militer Israel.
Meski begitu Ia tidak menyebutkan secara spesifik apakah negara-negara Arab termasuk di antara mereka. Menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia di Abu Dhabi, Barkat mengatakan, dampak domestik perang terhadap Israel bukan sesuatu yang baru
"Ini bukan sesuatu yang Israel tidak dapat menanggungnya dalam jangka menengah hingga panjang," ungkapnya.
Dia memperkirakan, total biaya perang Israel di Gaza bisa mencapai 150-200 miliar shekel, atau sekitar USD50 miliar, terlepas dari durasi perang.
"Anda harus selalu menyadari dalam perang Israel, kita telah mengalami penurunan ekonomi tetapi kita memiliki lonjakan besar dalam inovasi. Dan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan Israel dalam putaran kekerasan ini tidak ada duanya," kata Barkat.
Keunggulan Kompetitif Israel
Barkat mencatat Israel telah menggelar banyak pertemuan selama pertemuan WTO empat hari tentang apa yang disebutnya "keunggulan kompetitif" Israel. Semua itu mengacu pada ekonomi teknologi tinggi dan sejumlah besar pengusaha di berbagai sektor.Salah satu sektor tersebut adalah keamanan dalam negeri. "Terutama setelah perang ini, saya pikir kita mungkin akan memimpin banyak inisiatif tentang seperti apa perang generasi berikutnya," kata Barkat.
Ditanya apakah mereka yang tertarik termasuk negara-negara yang tengah bersitegang dengan Israel, imbas perang di Palestina yang berkepanjangan. Barkat mengatakan, ada minat tinggi dari seluruh dunia.
Menurut perkiraan awal oleh Biro Pusat Statistik Israel, bernilai USD500 miliar terpukul akibat perang di Gaza, yang mengalami kontraksi tahunan 19,4% pada kuartal keempat dari tiga bulan sebelumnya. Ribuan orang di Israel meninggalkan pekerjaan mereka untuk bergabung dengan militer.
(akr)