IHSG Rebound 0,14 Poin, Bursa Asia Bergerak Variatif

Senin, 01 Oktober 2018 - 10:21 WIB
IHSG Rebound 0,14 Poin, Bursa Asia Bergerak Variatif
IHSG Rebound 0,14 Poin, Bursa Asia Bergerak Variatif
A A A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (1/10/2018) dibuka melemah 25,69 poin atau 0,43% ke level 5.950,86. Namun, pada pukul 10.05 WIB, IHSG berbalik rebound dengan naik tipis 0,14 poin menjadi 5.976,69.

Lima sektor menguat dan lima sektor masih tertekan. Sektor aneka industri menguat 1,15%, diikuti sektor tambang yang naik 0,43% dan sektor infrastruktur 0,22%. Dari 471 saham, 200 menguat, 124 tetap dan 147 melemah. Nilai transaksi saham Rp1,78 triliun dari 3,04 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp17,84 miliar dengan aksi beli asing Rp415,62 miliar dan aksi jual asing Rp397,78 miliar.

Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR naik 0,37% jadi Rp47.200 per unit. Adapun harga saham BBRI naik 0,95% ke Rp3.180, dan TLKM naik 0,27% jadi Rp3.650 per saham.

Sementara, pasar Asia bervariasi pada Senin pagi merespons data Minggu yang menunjukkan terjadi perlambatan di sektor manufaktur China. Melansir dari CNBC, (1/10), indeks Nikkei 225 Jepang melanjutkan kenaikan sebesar 0,54% namun Topix melemah 0,14% karena saham produsen otomotif utama seperti Toyota dan Nissan mengalami penurunan.

Sementara itu, di Korea Selatan, Kospi kehilangan angka 0,28%. ASX 200 Australia tergelincir 0,6% karena saham keuangan turun 1,31%, dengan saham Commonwealth Bank of Australia meluncur 1,43% dan AMP turun 1,72%. Sementara itu, pasar China dan Hong Kong ditutup hari libur nasional.

Pada hari Minggu kemarin, pertumbuhan sektor manufaktur China pada bulan September melambat, karena melemahnya permintaan dalam negeri. Indeks Pembelian Manajer Pembelian Caixin/Markit--yang berfokus pada perusahaan kecil dan menengah di China--turun menjadi 50,0 berbanding 50,6 pada bulan Agustus. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan tumbuh 50,5.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6912 seconds (0.1#10.140)