17 Kereta Api Berhenti Luar Biasa Imbas Gempa Magnitudo 6,0 di Tuban
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di utara Kabupaten Tuban membuat 17 kereta api (KAI) berhenti luar biasa. Hal ini untuk menunggu pengecekan sarana prasarana rel kereta api serta infrastruktur penunjang lainnya, oleh tim dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya pasca gempa yang terjadi pukul 11.22 WIB, Jumat siang (22/3/2024).
Manajer Humas Daop 8 Luqman Arif mengatakan, operasional kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal, setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,0. Gempa tersebut diakui cukup terasa di wilayah Daop 8 Surabaya, termasuk hingga wilayah Malang.
"Kami pastikan telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail, terkait struktur jalan rel termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA," kata Luqman Arif, melalui keterangan tertulisnya, pada Jumat siang.
Saat gempa terasa itu diakibatkan ada 17 kereta api (KA) yang berhenti luar biasa atau BLB di wilayah Daop 8 Surabaya, mulai pukul 11.37 WIB. Hal ini untuk menunggu pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel, jembatan, dan terowongan, di wilayah Daop 8 Surabaya oleh 23 UPT Jalan Rel dan 4 UPT Jembatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan di sepanjang 530.168 km jalur KA Daop 8 oleh petugas Jalan Rel dan Jembatan, pukul 11.59 WIB, jalur KA tersebut dinyatakan aman untuk dilewati oleh KA, dan operasional KA berjalan normal kembali.
"Setelah dipastikan aman, seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya," kata Luqman kembali.
Seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana kami.
"Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari pusat pengendali kereta api. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA," pungkasnya.
Sebagai informasi, gempa berkekuatan magnitudo 6 SR mengguncang kawasan Jawa Timur bagian utara. Gempa itu berpusat di 132 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dengan titik koordinat LS 5.74 LS,112.32 BT.
Gempa ini dirasakan kencang di Kabupaten Tuban, Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik. Sementara beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Ngawi, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Tulungagung, Pacitan, dan Trenggalek, dilaporkan juga merasakan efek getaran gempa.
Manajer Humas Daop 8 Luqman Arif mengatakan, operasional kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal, setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,0. Gempa tersebut diakui cukup terasa di wilayah Daop 8 Surabaya, termasuk hingga wilayah Malang.
"Kami pastikan telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail, terkait struktur jalan rel termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA," kata Luqman Arif, melalui keterangan tertulisnya, pada Jumat siang.
Saat gempa terasa itu diakibatkan ada 17 kereta api (KA) yang berhenti luar biasa atau BLB di wilayah Daop 8 Surabaya, mulai pukul 11.37 WIB. Hal ini untuk menunggu pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel, jembatan, dan terowongan, di wilayah Daop 8 Surabaya oleh 23 UPT Jalan Rel dan 4 UPT Jembatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan di sepanjang 530.168 km jalur KA Daop 8 oleh petugas Jalan Rel dan Jembatan, pukul 11.59 WIB, jalur KA tersebut dinyatakan aman untuk dilewati oleh KA, dan operasional KA berjalan normal kembali.
"Setelah dipastikan aman, seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanannya," kata Luqman kembali.
Seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana kami.
"Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari pusat pengendali kereta api. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA," pungkasnya.
Sebagai informasi, gempa berkekuatan magnitudo 6 SR mengguncang kawasan Jawa Timur bagian utara. Gempa itu berpusat di 132 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dengan titik koordinat LS 5.74 LS,112.32 BT.
Gempa ini dirasakan kencang di Kabupaten Tuban, Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik. Sementara beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Ngawi, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Tulungagung, Pacitan, dan Trenggalek, dilaporkan juga merasakan efek getaran gempa.
(nng)