Sinergi dan Kolaborasi dalam Optimalisasi Tata Kelola Zakat Wakaf

Jum'at, 22 Maret 2024 - 14:27 WIB
loading...
Sinergi dan Kolaborasi dalam Optimalisasi Tata Kelola Zakat Wakaf
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 mengajukan pertanyaan mendalam tentang peran zakat dan wakaf dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 sebagai tonggak penting menuju masa depan yang lebih baik. Dalam upaya mencapai pembangunan yang efektif dan berkelanjutan, pemerintah menekankan pentingnya pengelolaan yang tepat dan dampak sosial yang luas dari setiap program pembangunan.



Tantangan besar yang dihadapi, tidak sekedar mengalokasikan anggaran, namun penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan memberikan hasil yang maksimal bagi kemajuan bangsa. Dalam konteks ini, RPJPN 2025-2045 mengajukan pertanyaan mendalam tentang peran zakat dan wakaf dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Keduanya dianggap sebagai instrumen yang potensial namun perlu ditinjau lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitasnya. Untuk menghadapi tantangan ini, Kementerian Agama bekerjasama dengan Bappenas menggelar kegiatan Zakat Wakaf Impact Forum 2024.



Kegiatan ini merupakan forum bersama Kementerian Agama dengan Bappenas yang dihadiri BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat dan berbagai pihak terkait. Forum yang diselenggarakan di gedung Bappenas, membahas terkait pengaruh dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dalam mendukung pembangunan nasional dan SDGs, terutama berkaitan dengan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin menyampaikan, bahwa Kementerian Agama telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam memperkuat tata kelola zakat dan wakaf.

Ini termasuk penguatan regulasi, pembangunan infrastruktur yang memadai, dan penyusunan peta jalan bersama para pemangku kepentingan. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan sumber daya manusia amil dan nadhir yang berkualitas.

“Harus ada gerakan kolektif dari semua pihak untuk menciptakan SDM amil dan nadhir yang berkualitas,” ungkap Dirjen Bimas Islam, Kemenag RI, Kamaruddin Amin.

Kamaruddin Amin juga mengungkapkan, bahwa Kemenag ingin menjadikan KUA sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ), hal ini sejalan dengan langkah Kemenag dalam menjadikan KUA sebagai hub atau pusat pelayanan urusan yang berkaitan dengan agama.

"Ada satu hal yang saya sedang intensif diskusi dengan teman-teman Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), kami ingin menjadikan KUA menjadi UPZ yang jumlahnya cukup masif," ungkap Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam, Kemenag RI

Lebih lanjut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur menyebut bahwa tata kelola zakat dan wakaf perlu dilakukan secara profesional. Partisipasi dalam Zakat dan Wakaf Impact Forum menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai sinergi dan kolaborasi yang lebih baik.

Bappenas sebagai tuan rumah dinilai menjadi penjahit yang tepat untuk berbagai Kementerian dalam rangka optimalisasi pengelolaan tata kelola zakat dan wakaf yang belum maksimal.

“Memang tepat Bappenas menjadi penjahit untuk berbagai Kementerian. Karena setiap kementerian pasti melewati Bappenas. Maka ini momentum, potensi yang belum maksimal itu, mudah-mudahan dengan jahitan Bappenas semakin optimal”, tutur Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag RI, Waryono Abdul Ghafur.

Waryono menyebut, forum ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar gagasan, pengalaman, dan komitmen dalam memajukan zakat dan wakaf sebagai instrumen pembangunan yang potensial. Wayono menyebut bahwa forum ini diselenggarakan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa zakat dan wakaf memiliki dampak positif yang terukur bagi masyarakat.

“Dengan kolaborasi diharapkan ada pikiran bersama dan pikiran besar untuk bagaimana menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Karena bagaimanapun zakat dan wakaf merupakan pranata keagamaan yang perlu terus disosialisasikan,” tutur Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag RI, Waryono.

Lebih lanjut Waryono berharap, dengan kegiatan ini akan memunculkan kesadaran baru bagi para pemangku kepentingan maupun masyrakat untuk bisa berkolaborsi bersama dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera melalui peran zakat dan wakaf yang semakin besar.

“Harapannya muncul kesadaran baru, awareness yang sama, sehingga kemudian kita bisa melangkah bersama," jelas Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag RI, Waryono.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)