Transformasi Digital Jadi Kunci Memitigasi Dampak Ketidakpastian Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri ritel di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan selama bulan Ramadan, dengan perubahan pola konsumsi dan kendala operasional yang berdampak pada kinerja bisnis. Di tengah perlambatan ekonomi global yang terkait dengan inflasi, penting bagi perusahaan ritel untuk memperkuat fondasi mereka melalui transformasi digital guna meningkatkan efisiensi bisnis dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20% di 2024.
Menanggapi tantangan ini, PointStar, perusahaan penyedia solusi berbasis cloud terkemuka di Asia menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi, mulai dari manajemen sumber daya manusia, manufaktur, keuangan, hingga rantai pasokan.
Ditemui di acara yang diselenggarakan oleh PointStar bertajuk “Iftar Insights: Memahami Kesinambungan Bisnis Ritel & Tantangan Operasional Selama Ramadhan”, CEO PointStar, Justin Lee mengatakan, "Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang diwarnai oleh inflasi, transformasi digital menjadi kunci untuk memitigasi dampak negatifnya terhadap industri ritel. Kami berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan ini."
Hal ini sejalan dengan hasil Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2024, bahwa perlu adanya transformasi struktural dengan menguatkan pasar dalam negeri salah satunya lewat transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.
“Adanya situasi geopolitik mengakibatkan negara-negara bertindak protektif, meningkatkan fragmentasi ekonomi, serta munculnya konfigurasi ulang rantai pasok. Perlu adanya dorongan serta kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, komunitas, hingga perusahaan seperti PointStar yang mendukung transformasi digital”, jelas Direktur Bina Usaha Perdagangan, Kemendag, Septo Soepriyatno yang juga hadir meresmikan acara PointStar.
PointStar terus memberikan pengalaman dan pengetahuannya kepada pemilik bisnis, terutama para pengusaha ritel, dalam memulai perjalanan transformasi digital. Mereka membantu banyak bisnis bertransformasi secara digital melalui solusi berbasis cloud seperti ERP, otomatisasi proses, Big Data, produktivitas kantor, Business Intelligence, serta mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri, melalui kemitraan dengan solusi-solusi terkemuka.
Justin Lee menambahkan, “Skalabilitas dan fleksibilitas dari keseluruhan solusi digital berbasis cloud dari PointStar juga menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat berkembang seiring pertumbuhan bisnis. Data dapat mengalir dengan lancar antar departemen dan fungsi bisnis yang berbeda sehingga meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi bisnis, serta memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.”
Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengenai kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20% di 2024.
Menanggapi tantangan ini, PointStar, perusahaan penyedia solusi berbasis cloud terkemuka di Asia menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi, mulai dari manajemen sumber daya manusia, manufaktur, keuangan, hingga rantai pasokan.
Ditemui di acara yang diselenggarakan oleh PointStar bertajuk “Iftar Insights: Memahami Kesinambungan Bisnis Ritel & Tantangan Operasional Selama Ramadhan”, CEO PointStar, Justin Lee mengatakan, "Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang diwarnai oleh inflasi, transformasi digital menjadi kunci untuk memitigasi dampak negatifnya terhadap industri ritel. Kami berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan ini."
Hal ini sejalan dengan hasil Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2024, bahwa perlu adanya transformasi struktural dengan menguatkan pasar dalam negeri salah satunya lewat transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.
“Adanya situasi geopolitik mengakibatkan negara-negara bertindak protektif, meningkatkan fragmentasi ekonomi, serta munculnya konfigurasi ulang rantai pasok. Perlu adanya dorongan serta kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, komunitas, hingga perusahaan seperti PointStar yang mendukung transformasi digital”, jelas Direktur Bina Usaha Perdagangan, Kemendag, Septo Soepriyatno yang juga hadir meresmikan acara PointStar.
PointStar terus memberikan pengalaman dan pengetahuannya kepada pemilik bisnis, terutama para pengusaha ritel, dalam memulai perjalanan transformasi digital. Mereka membantu banyak bisnis bertransformasi secara digital melalui solusi berbasis cloud seperti ERP, otomatisasi proses, Big Data, produktivitas kantor, Business Intelligence, serta mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri, melalui kemitraan dengan solusi-solusi terkemuka.
Justin Lee menambahkan, “Skalabilitas dan fleksibilitas dari keseluruhan solusi digital berbasis cloud dari PointStar juga menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat berkembang seiring pertumbuhan bisnis. Data dapat mengalir dengan lancar antar departemen dan fungsi bisnis yang berbeda sehingga meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi bisnis, serta memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang berubah dengan cepat.”