Naik 18%, Pertagas Cetak Laba Bersih USD196,7 Juta di 2023
loading...
A
A
A
"Pipa BBM Cikampek-Plumpang sekitar 40-45% akan melewati jaringan pipa Pertagas yang sudah ada. Dengan demikian, lahan yang digunakan sebagian besar milik Pertagas sehingga menciptakan efisiensi," tambahnya.
Untuk proyek pipa BBM Cikampek-Plumpang, Pertagas mengalokasikan belanja modal USD97 juta. Proyek tersebut diperkirakan akan tuntas tiga tahun mendatang. "Sekarang sedang penyiapan lahan. Rencanaya proses pembangunan akan dimulai pada akhir tahun ini," kata Agung.
Pada kesempatan itu, Gamal mengatakan bahwa Pertagas memang tengah bergeser untuk fokus pada pembangunan infrastruktur energi. "Jadi Pertagas tidak lagi hanya berkutat pada bisnis gas bumi, namun sudah lebih maju. Saat ini kita sudah mempunyai infrastruktur pipa minyak di Blok Rokan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan. Kami juga berkontribusi untuk membantu PHR yang hari ini menjadi perusahaan dengan lifting minyak terbesar di Indonesia," kata Gamal.
Pertagas, lanjut dia, juga sudah sudah merambah ke bisnis LNG, terutama terkait infrastruktur di wilayah Arun. LNG Hub & Terminal Arun saat ini dikelola anak usaha Pertagas, yakni Perta Arun Gas. Perta Arun selain melakukan regasifikasi juga sudah mengarah pada LNG storage dengan fasilitas yang dimiliki saat ini yaitu empat buah tangki yang masih aktif sebagai tempat bunkering LNG.
"Kami juga punya anak usaha, Pertagas Niaga yang memproduksi dan menjual mini LNG. Ini sudah jalan dan kami menjual LNG secara ritel, misalnya di Bali dan sebagian wilayah Kalimantan," paparnya.
Untuk proyek pipa BBM Cikampek-Plumpang, Pertagas mengalokasikan belanja modal USD97 juta. Proyek tersebut diperkirakan akan tuntas tiga tahun mendatang. "Sekarang sedang penyiapan lahan. Rencanaya proses pembangunan akan dimulai pada akhir tahun ini," kata Agung.
Pada kesempatan itu, Gamal mengatakan bahwa Pertagas memang tengah bergeser untuk fokus pada pembangunan infrastruktur energi. "Jadi Pertagas tidak lagi hanya berkutat pada bisnis gas bumi, namun sudah lebih maju. Saat ini kita sudah mempunyai infrastruktur pipa minyak di Blok Rokan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan. Kami juga berkontribusi untuk membantu PHR yang hari ini menjadi perusahaan dengan lifting minyak terbesar di Indonesia," kata Gamal.
Pertagas, lanjut dia, juga sudah sudah merambah ke bisnis LNG, terutama terkait infrastruktur di wilayah Arun. LNG Hub & Terminal Arun saat ini dikelola anak usaha Pertagas, yakni Perta Arun Gas. Perta Arun selain melakukan regasifikasi juga sudah mengarah pada LNG storage dengan fasilitas yang dimiliki saat ini yaitu empat buah tangki yang masih aktif sebagai tempat bunkering LNG.
"Kami juga punya anak usaha, Pertagas Niaga yang memproduksi dan menjual mini LNG. Ini sudah jalan dan kami menjual LNG secara ritel, misalnya di Bali dan sebagian wilayah Kalimantan," paparnya.
(fjo)